Guguran lava pijar Gunung Sinabung yang terjadi sepanjang Minggu-Senin (28-29/6/2015) menimbulkan hujan abu di sisi timur, tenggara dan selatan gunung tersebut.
Total kerugian dan kerusakan di sektor pertanian serta perkebunan akibat hujan abu di Kabupaten Karo, Sumatera Utara dan sekitarnya diperkirakan mencapai Rp 817 miliar.
Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, pada Minggu (28/6/2015) terjadi 116 kali guguran, 14 kali gempa hybrid, tremor menerus, dan 3 kali luncuran awan panas sejauh 3-3,5 km ke Tenggara-Timur, dan tinggi kolom abu Vulkanik 3.000 meter.
Sementara, Senin (29/6/2015) hingga pukul 13.00 WIB telah terjadi 67 kali guguran, 38 gempa hybrid dan tremor menerus. Pada pukul 07.18 WIB terjadi erupsi dan luncuran awan panas guguran sejauh 3.000 meter ke sektor Tenggara, tinggi kolom abu Vulkanik 2.000 meter.
“Kota Kabanjahe diguyur hujan abu. Dengan kondisi seperti itu, potensi erupsi Gunung Sinabung masih akan terus berlangsung cukup lama. Hujan abu akan terus menerus turun di sekitar gunung, status masih Awas (level IV),” kata Sutopo dalam siaran persnya, Senin (29/6/2015).
Dia menambahkan, material erupsi dari Gunung Sinabung telah melumpuhkan kegiatan ekonomi masyarakat. Sektor pertanian dan perkebunan adalah sektor yang paling terpukul akibat erupsi. Lahan pertanian dan perkebunan seluas 46.935 hektar rusak berat.
“Kerusakan terbesar terjadi pada tanaman cabe sekitar 1.701 hektar, dan buah jeruk sekitar 1.177 hektar) yang merupakan tanaman paling banyak ditanam petani di Gunung Sinabung. Kondisi ini menyebabkan petani gagal panen dan tanaman hancur,” ujarnya.
Data yang ada di BNPB, jumlah pengungsi saat ini 3.150 KK (10.645 jiwa). Tercatat ada 780 lansia, 76 ibu hamil, 220 bayi, dan 747 balita. Mereka adalah kelompok rentan pengungsi yang harus memperoleh perhatian khusus.
“Untuk itulah perlu percepatan dalam penanganan dan pemulihan erupsi gunung Sinabung. Dukungan semua pihak diperlukan untuk mengatasi dampak erupsi Gunung Sinabung,” kata Sutopo. (wak/ipg)