Seekor hiu paus atau biasa disebut hiu tutul kembali ditemukan di Kecamatan Bulak, Minggu (25/10/2015) pagi.
Hiu ini ditemukan oleh nelayan sekitar tersangkut di jaring ikan yang dipasang Sabtu (24/10/2015) malam. Hiu ini kemudian ditarik ke darat tepatnya di pantai di Jalan Nambangan, Kedung Cowek, Bulak.
Anshori (56) nelayan warga Jalan Cumpat Gang I mengatakan dia dan beberapa orang nelayan lain menemukan hiu tersebut tersangkut di jaring yang mereka pasang Minggu (25/10/2015) pagi saat hendak memanen ikan.
Para nelayan pun dengan 10 perahu menarik hiu dengan panjang tujuh meter itu ke daratan. Mereka berangkat ke laut setelah Subuh, dan tiba di pantai pukul 07.00 WIB dan meletakkan hiu paus itu ke daratan.
“Awalnya hidup, tapi kami tidak bisa melepasnya. Kuatirnya berontak terus mencelakakan perahu kami. Karena itu kami membawanya ke pantai,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Minggu (25/10/2015).
Temuan hiu paus ini adalah kali kedua setelah sebelumnya hiu paus ditemukan warga tersangkut di jaring nelayan dan membawanya ke daratan di RT 1, RW 2, Cumpat, Sukolilo, 12 Oktober 2015 lalu.
Abdul Hamid, warga sekitar lokasi mengatakan siklus hiu paus muncul di perairan Kenjeran pada bulan Oktober hingga November, karena musim panas.
“Pasti muncul, karena lautnya sedang panas. Kalau musim panas lewat mereka kembali ke Probolinggo, atau sampai ke Bali,” ujarnya.
Hiu paus yang tergeletak di pantai menjadi tontonan masyarakat. Warga sekitar selain menarik tarif parkir juga menempatkan kotak sumbangan sukarela di gapura masuk gang II.
Selain menjadi tontonan, banyak anak kecil warga sekitar yang menjadikan bangkai hiu paus itu sebagai objek permainan. Mereka menaiki punggung atau menyanggah mulut hiu dengan potongan-potongan kayu agar terbuka. (den/dwi)