Lanyala Matalitti Ketua Umum PSSI dalam siaran pers yang dikirim dari Zurric mengatakan, PSSI tetap akan dikenakan sanksi oleh FIFA kalau SK pembekuan PSSI tidak dicabut.
Yang dijadikan rujukan FIFA untuk menjatuhkan sanksi pada PSSI adalah SK yang ditandatangani oleh Menpora.
Perintah Jusuf Kalla Wapres kepada Menpora agar segera mencabut SK pembekuan PSSI oleh Lanyala dinilai cukup menghibur tapi menjadi tidak ada artinya apa-apa kalau SK Menpora tetap dipertahankan.
Badan sepak bola Internasional FIFA memberi batas waktu untuk menyelesaikan persoalan internal PSSI sampai 29 Mei 2015.
Kalau sampai batas waktu terakhir itu SK pembekuan PSSI tidak dicabut maka keesokan harinya 30 Mei 2015, FIFA akan menjatuhkan sanksi kepada PSSI.
Lanyala minta kepada Menpora agar berjiwa besar dan juga membaca keputusan sela PTUN yang menerima gugatan PSSI pada Menpora.
“Sampai sekarang SK pembekuan itu belum dicabut dan terkesan Menpora ingin berlindung dibalik Presiden Jokowi,” kata Lanyala yang sedang mengikuti kongres FIFA ke 65 di Zuric.
Cipta Lesmana anggota tim ad hock PSSI menyayangkan sikap Menpora yang ingin mengadu domba antara Wapres dengan Presiden.
Dalam urusan internal PSSI tidak perlu menyeret-nyeret Presiden dan wakil Presiden, cukup diselesaikan di tingkat Menteri.
“Dan lagi kalau Menpora memang cengeng dan membawa misi orang-orang tertentu untuk mengobok-obok PSSI,” kata pakar komunikasi politi UI.
Sementara itu Gatot Dewa Broto Deputi Lima Menpora mengakui pertemuan dengan Wapres pada Senin (25/5/2015)kemarin, hanya membahas opsi belum ada kesepakatan untuk mencabut SK pembekuan PSSI. (jos/dwi/rst)