Salim Muhammad Attamimi warga Jalan Kalimas Hilir 3, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya yang hilang di Turki, sebelumnya tidak ada hal yang mencurigakan pada dirinya.
“Kalau saya melihat tingkah lakunya iya seperti biasa saja,” kata Saidah Attamimi, kakak kedua Salim, kepada suarasurabaya.net, Senin (9/3/2015).
Namun, Saidah mengaku, kalau ibunya, Nur Muhammad, melihat ada keanehan pada diri adiknya yang paling bungsu itu, di awal bulan Februari selama dua minggu. Ketika Salim, sebelum pergi yang mengakunya hanya bermain dengan temannya, justru dikabarkan hilang di Turki.
Saat minta izin keluar bermain dengan temannya, Salim biasanya hanya sungkem dengan mencium tangan orang tuanya. Tapi, selama dua minggu itu selalu mengucapkan hal tidak lazim. “Kalau setiap keluar dari rumah selalu merangkul, mencium kening, dan mengatakan minta maaf pada ibu (Nur Muhammad–Red),” ujar Saidah.
Sekadar diketahui, 16 WNI hilang di Turki dalam rangka tur ke negara tersebut. Mereka berangkat dari Jakarta ke Turki menggunakan jasa travel Smailing Tour, dengan jumlah 25 orang.
Sebanyak 16 orang tersebut menyatakan berpisah dari rombongan dan akan bergabung kembali 26 Februari 2015 saat rombongan berada di Kota Pamukale. Namun, hingga rombongan kembali ke Jakarta pada tanggal 4 Maret 2015 mereka belum kembali. Berhembus rumor bahwa 16 WNI yang hilang tersebut bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.(bry/ipg)