Sebuah truk trailer yang memuat rangkaian alat berat crane bernopol B 9966 WH dari arah Malang ke Surabaya hilang kendali menabrak PJU dan dua kendaraan lain di lajur berlawanan kemudian masuk jurang, di kawasan Indolakto Purwosari, Pasuruan, Sabtu (13/6/2015) dini hari. Akibat kecelakaan ini, sopir truk trailer seketika meninggal dunia.
Peristiwa ini terjadi Sabtu dini hari pukul 01.00 WIB saat truk trailer yang dikemudikan oleh Mukit (35 tahun) warga Jebreng RT 5 RW 2 Sidomulyo, Krian, itu mendadak oleng. Truk yang dikemudian oleh Mukit ini melaju dari arah Malang ke Surabaya.
“Diduga mengalami rem blong,” ujar Ipda Misman Kanit Lakalantas Polres Pasuruan kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu pagi. Akibatnya, kata Misman, truk trailer menabrak median jalan dan beberapa tiang PJU, kemudian masuk ke jalur yang berlawanan.
Saat berada di jalur sebaliknya itu, truk menabrak sebuah mobil pick up bernopol N 9682 WA dan truk trailer lain bernopol K 1799 CM yang memuat keramik. Kemudian, truk tersebut masuk ke jurang sedalam 10 meter di sisi timur jalur Surabaya-Malang.
“Kondisi truk berantakan. Sedangkan Mukit, pengemudi truk trailer itu meninggal dunia,” katanya. Jenazah sopir yang nahas itu sudah dibawa ke RS Syaiful Anwar, Malang.
Sementara dua kendaraan lain yang tertabrak mengalami kerusakan material saja. Mobil pick up yang tertabrak dikemudikan oleh Yasid (25 tahun) warga Jalan Ir Juanda Kota Pasuruan. Korban, kata Misman, tidak mengalami luka serius.
Sedangkan Wajianto pengemudi truk trailer lain yang tinggal di Sendangmulyo, Pancur, Rembang tidak mengalami luka serius. Hanya saja, kondisi truk trailer bermuatan rusak parah pada bagian kepala truk.
Karena tidak bisa bergerak, truk keramik tersebut masih berada di lajur arah Surabaya. Akibatnya, lajur yang bisa dilewati di depan Indolakto hanya lajur ke arah Malang.
“Kami antisipasi ini karena ini akhir pekan. Potensi arus lalu lintas padat, evakuasi kami upayakan secepatnya,” ujar Ipda Misman. Untuk mengevakuasi badan truk tersebut, polisi sempat menunggu teknisi.
Misman mengatakan, truk tersebut didongkrak agar kepala truk bisa diganti dengan kepala truk lain supaya bisa dipindahkan. Sedangkan untuk mengatasi kemacetan, pihak kepolisian terapkan sistem contra flow dari arah Surabaya masuk jalur Malang.
Kecelakaan ini sempat mengakibatkan kemacetan sepanjang 500 meter hingga 1 kilometer kendaraan yang melewati kedua lajur. Sekitar pukul 05.54 WIB truk tersebut masih berada di lokasi tersebut.
Hingga pukul 07.59 WIB, masih ada pendengar SS yang melaporkan bahwa masih terjadi kepadataan laju kendaraan di kedua jalur depan Indolakto Pasuruan. (den/ipg)