Hari kedua pelaksanaan layanan orientasi sekolah (LOS) berlangsung dengan lancar dan tanpa pelanggaran. Hal ini menepis adanya kabar jika ada bullying yang dilakukan saat LOS.
Ikhsan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya pada Radio Suara Surabaya mengatakan, bahkan anak-anak didik baru merasa antusias sekali pada kegaiatan LOS.
Terkait adanya laporan bullying yang terjadi di SMAN 18 Surabaya, Ikhsan menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pengecekan pada sekolah dan panitia LOS yang bersangkutan.
“Jadi kemarin, kami juga mendapat informasi seperti itu. Saya juga dapat SMS dari orang tua murid seperti itu. Tapi saya melihat SMS itu sepertinya pemberitahuan kepada banyak pihak dan isinya macam-macam,” kata dia.
Panitia LOS sekolah yang bersangkutan lanjut dia, mengaku kegiatan corat-coret muka yang dilakukan saat LOS itu bertujuan hanya untuk memunculkan karakter macam-macam.
“Nah kebetulan muka yang dicorat-coret itu adalah adik dari ketua panitia LOSnya. Persepsi yang kita khawatirkan dikira peserta LOS nanti akan dikerjai seperti itu. Tapi kemarin kita tanya ke anak-anak mereka merasa senang dan tidak stres serta takut,” ujar dia.
Sementara itu, untuk konsep LOS sendiri, Ikhsan menjelaskan, sudah dipersiapkan sejak 1 bulan yang lalu.
“Kita bertemu dengan semua kepala sekolah yang ada dan kita workshopkan. Kita sudah sosialisasikan juga dengan para OSIS dan guru pendamping. Bahkan untuk hari terakhir LOS besok, para orang tua akan dilibatkan,” katanya.
Ikhsan menegaskan, tidak ada proses perpeloncoan saat proses LOS. Tapi LOS memberikan layanan pada para siswa baru untuk beradaptasi dan mengenalkan visi misi sekolah. “Ada juga program kesepakatan antara program sekolah dengan para siswa,” tambah dia.
Selain itu agar siswa dan orang tua paham kegiatan LOS, maka Kepala Dinas Pendidikan Surabaya meminta pada panitia dan sekolah untuk membuat Term Of Reference (TOR) atas kegiatan. (dwi/rst)