Lebih dari 60 anggota Indonesia Network Development UK (INDUK) yang terdiri dari pekerja domestik di Kerajaan Inggris Raya memperingati Hari Kartini dengan meriah di London, akhir pekan.
Anita Lidya Luhulima Wakil Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia/DCM KBRI London ikut menghadiri peringatan tersebut beserta pejabat konsulat KBRI London serta pengurus Dharma Wanita Persatuan KBRI London, Ketua Diaspora Indonesia, Cathy Paat dan pengurus Perkumpulan Pernikahan campur.
Dalam sambutannya Anita Lidya Luhulima menyampaikan penghargaan atas pelaksanaan Hari Kartini oleh anggota INDUK, suatu wadah perempuan Indonesia yang bekerja di sektor informal di London dan sekitarnya.
Anita mengatakan Kartini abad 21 adalah juga perempuan yang bekerja di luar negeri termasuk para diplomat perempuan yang bekerja di KBRI yang merupakan bagian dari sekitar 1.000 diplomat perempuan di Kementerian Luar Negeri yang saat ini dinakhodai menlu perempuan pertama di Indonesia.
Perayaan tersebut dimeriahkan dengan tarian Badinding yang dibawakan Siti Kurniasari, Annie, Widha Finistri dan Tutik Kasmin.
Para pekerja sektor domestik yang menghadiri perayaan di Gedung KBRI London di Governor Square itu mengenakan busana nasional yakni kebaya lengkap dengan sanggulnya.
Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam peringatan tersebut diantaranya lomba puisi Kartini, lomba menghias buah, busana kebaya terbaik serta joget balon.
Anita Luhulima mengatakan jumlah pekerja migran Indonesia merupakan bagian dari 232 juta pekerja migran di seluruh dunia yang bekerja mencari nafkah di luar negeri yang menurut catatan Internasional Labor Organization (ILO) 50 persen diantaranya adalah perempuan.
“Para wanita bekerja ini memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia yang lebih baik,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Sementara itu Siti Wahida Pembina INDUK mengakui INDUK dibentuk awalnya dari silaturahmi kelompok pelatihan Bahasa Inggris yang diikuti para pekerja domestik seperti nanny, pekerja domestik, pengurus orang tua pada tahun 2010, mengingat pengetahuan bahasa Inggris merupakan keharusan bagi yang menetap di Inggris.
Dalam perkembangannya, selain pelatihan Bahasa Inggris, juga dikembangkan pelatihan keterampilan lain seperti kesenian, kegiatan keagamaan dan kegiatan lainnya.
Perayaan Hari Kartini yang diadakan pekerja domestik di Inggris itu juga diisi dengan lomba puisi dengan pemenang Rohayatun yang sudah 12 tahun bekerja di London serta Suntari yang puisinya berbunyi: “Kartini, percaya katamu, tanah tumpah darah dan keluarga. Kami seperti mu berjuang karena kami percaya adanya perubahan. Kartini sebuah nama yang tak lekang oleh zaman. Sebuah nama yang akan selalu menjadi inspirasi”. (ant/dwi)