Sejak Januari sampai Oktober 2015, sedikitnya 700 warga Surabaya teridentifikasi terjangkit HIV. Dengan angka ini, Surabaya masih menjadi penyumbang HIV yang tertinggi di Jawa Timur.
Erwin Astha Triyono Koordinator Unit Perawatan Intermediet dan Penyakit Infeksi (UPIPI) RSUD dr. Soetomo Surabaya mengatakan, meski tinggi, namun jumlah penderita untuk tahun ini sebenarnya relatif menurun dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 900 kasus.
“Fenomena ini memang seperti gunung es dan harus segera dibongkar semua dan yang penting lagi jangan sampai ada kasus berikutnya,” kata Erwin pada Radio Suara Surabaya.
Dari data yang ada, HIV saat ini juga mulai menjangkit usia produktif 20-40 tahun dengan jumlah mencapai 50 persen dari total kasus.
Dengan masih banyaknya kasus ini, Erwin mengaku telah melakukan kerjasama dengan Dinas Sosial, Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kota Surabaya untuk memberikan pemahaman masyarakat terkait HIV.
“Agar tidak terjadi diskriminasi, moment hari AIDS harus jadi ajang sosialisasi dengan baik agar masyarakat lebih paham. Akan menjadi lebih baik jika Odha diketahui selagi dini,” tambah dia. (dwi/fik)