BPBD Bondowoso sudah membagikan masker ke 5 desa yang ada di wilayah Gunung Raung diantaranya di desa Tlogosari, Sumber Wingih dan 5 desa yang kemungkinan akan terdampak pada aktifitas Gunung Raung.
“Hari ini akan kami tambah masker untuk warga Gunosari, yang terdampak hujan abu Gunung Raung,” kata Ir Kukuh Kepala Pelaksana BPBD Bondowo, Senin (29/6/2015), pada Radio Suara Surabaya.
Pembagian masker ini, seiring dengan peningkatan aktifitas Gunung Raung sejak 24 Juni 2015 hingga 28 Juni 2015.
“Kami pantau sejak 24 juni mengalami peningkatan dan 28 Juni peningkatannya semakin jelas, semburan dari gunung raung debunya dimuntahkan. Kalau biasanya debu itu hanya terasa pedih di mata, kali ini debunya terasa di kulit,” jelasnya.
Tadi malam, hujan debu dirasakan warga dusun Legon dan Gunosari. Hujan abu kali ini sudah lebih pekat, dan berbeda dengan sebelumnya.
“Karena ada peningkatan aktifitas, maka sejak pukul 9.00 WIB status Gunung Raung naik menjadi SIAGA,” terang Ir Kukuh.
Meski status Siaga, namun Ir Kukuh juga mengingatkan warga untuk tenang, sebab pihaknya sudah menyiapkan jalur evakuasi jika ada peningkatan aktifitas gunung sewaktu-waktu.
Gunung yang pernah meletus pada tahun 56 ini, memang rajin mengeluarkan suara gemuruh, dan tidak jarang memuntahkan debunya. Ada beberapa desa di 3 kecamatan yang rawan terdampak jika Gunung Raung meletus, diantaranya Kecamatan Sumberwringin (3 desa), Telogosari (1desa) dan Sukosari (1desa).
“Sejak meletus tahun 50-an, Gunung Raung statusnya masih SIAGA, selanjutnya turun lagi. Kita tidak bisa memperkirakan bagaimana saat ini, kami juga belum menyiapkan jalur lava, jika gunung benar-benar meletus,” katanya saat dihubungi suarasurabaya.net.(rst)