Gerbong KA Argo Anggrek tempat Ignasius Jonan Menhub RI berada dilempar batu hingga kacanya retak. Pelakunya diduga anak-anak yang iseng melempar batu.
Edi Sukmoro Dirut PT KAI mengatakan peristiwa pelemparan kaca gerbong itu terjadi di kilometer 14,3 daerah Brumbung, Demak, Jawa Tengah.
“Tepatnya di gerbong delapan seat 7AB. Cukup keras, sampai seluruh kacanya retak, tapi tidak sampai tembus,” ujarnya kepada wartawan di Stasiun Pasar Turi, Kamis (23/7/2015).
Pihak PT KAI segera melakukan pengejaran terhadap pelaku pelemparan tersebut.
“Biasanya pelakunya anak-anak. Kami pernah menangkap empat anak di daerah Cirebon,” katanya.
Anak-anak ini, kata Edi, tidak bermaksud apa-apa saat melempar batu. “Mereka ini cuma iseng saja. Apa istilahnya, titis-titisan,” ujarnya lalu tertawa.
Terhadap pelaku, pihak PT KAI memanggil orangtua mereka dan memberikan pengertian bahwa pelemparan batu itu berbahaya bagi perjalanan kereta api.
Gerbong yang kacanya retak juga langsung diperbaiki saat tiba di Stasiun Pasar Turi. Kaca yang retak tersebut, langsung diganti.
Pada persiapan mudik dan arus balik Lebaran 2015 ini, PT KAI telah melakukan sosialisasi ke seluruh daerah operasional, mengenai 50 titik rawan pelemparan.
Dari keseluruhan titik rawan tersebut, PT KAI mencatat kawasan rawan pelemparan batu ke KA di Surabaya ada di daerah Tandes dan Kandangan.
“Tidak hanya pelemparan, tapi juga rawan sabotase dan pedagang asongan,” kata Edi.
Sabotase, kata Edi, belum pernah terjadi. Namun, ini untuk mengantisipasi setelah adanya informasi batu besar yang diletakkan di tengah rel, di jembatan, di kawasan DAOP V.
“Informasi itu sebelum lebaran sempat kami dengar. Dan kami melakukan antisipasi tindakan demikian, meski belum pernah terjadi,” ujarnya. (den/wak)