Kota Surabaya disarankan untuk memiliki perhatian terhadap kata-kata bilingual (dua bahasa) di pusat-pusat kota jika ingin menggenjot event-event internasional. Bukannya tidak nasionalis, saran ini hanya mempunyai maksud agar orang-orang luar negeri lebih nyaman berada di kota ini.
“Saya itu pernah melihat kata-kata, “WeLLcome to Surabaya” L nya dua di salah satu jalan protokol di Surabaya. Ini kan tidak enak gitu kalau dibaca. Bukannya saya tidak senang dengan bahasa kita, ini cuma cara untuk membuat orang-orang luar negeri feel like home di Surabaya. Bikin mereka nyaman, untuk menambah event-event internasional di sini,” kata Stephen Sajogo Presiden Director Sayogo Enterprise kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu, (19/9/2015).
Selain itu, jika EO (Event Organizer) lokal ingin serius mengadakan event-event internasional di Surabaya, mereka harus benar-benar profesional dalam segala hal.
“Mulai dari menjemput artis atau tamu luar negeri di airport itu mereka harus paham. Mereka harus bisa menangani segala hal,” ujar dia.
Menurut Stephen, sebenarnya EO-EO lokal harusnya bisa lebih sering untuk mengadakan event-event internasional di Surabaya.
“Ya karena sarana dan fasilitas di Surabaya sekarang ini lebih maju daripada 5-6 tahun lalu. Namun kita mungkin masih kurang jika dibandingkan Jakarta. Misalnya, kita tidak bisa mengadakan motorshow, karena tempatnya tidak ada. Kalau Jakarta kan punya tempat seperti Kemayoran,” katanya. (dop/ipg)