Sabtu, 23 November 2024

Game Langsung Sasar Pusat Kenikmatan di Otak

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Bermain game membutuhkan respon cepat sehingga game akan langsung menyasar ke pusat kenikmatan di otak.

Astrid Wiratna Psikolog pada Radio Suara Surabaya, Kamis (22/1/2015) mengatakan, belum lagi kalau game itu ada muatan kekerasannya yang itu bisa langsung diserap otak. Sehingga bisa memunculkan perilaku kekerasan itu di dunia nyata.

“Game itu harusnya positif. Orang tua harus belajar dulu game itu apa, tingkatannya bagaimana. Orang tua harus tahu anak mereka main game apa,” kata dia.

Kata Astrid, game juga ada pengaruh positinya yang berkaitan dengan pengaruh logika. Misalnya saja bisa mempertimbangkan berbagai hal untuk memilih strategi, koordinasi visual motorik.

Sementara itu, bagaimana menangani anak yang sudah keranjingan game, kata Astrid, bisa ditangani dengan memberikan pelajaran mengendalikan supaya tidak adiksi.

“Butuh luar biasa konsistensi dan perilaku pengganti kenikmatan itu. Jadi bagaimana caranya mengalihkan ke situasi yang lebih nikmat lagi,” ujar dia.

Dari awal, orang tua harus belajar dulu dari gamenya, pembuatnya siapa dan isi gamenya bagaimana. Jika positif, game ini bisa saja diberikan pada anak sebagai hadiah tapi dibatasi dengan syarat PR harus tetap dikerjakan.

“Kita kembalikan semuanya ke orang tua, karena semuanya dibangun dari orang tua. Tapi anak akan semakin kecanduang game jika memang dibiarkan begitu saja,” pungkasnya. (dwi/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs