Seekor gajah putih betina ditangkap di hutan daerah Pathein, Delta Irrawaddy, Myanmar, kata media negara tersebut, Senin (2/3/2015).
Binatang yang sudah langka tersebut adalah gajah putih kesembilan yang ditempatkan di penangkaran menurut laporan Global New Light Myanmar.
Seperti dilansir kantor berita AFP, gajah albino tersebut diperkirakan berusia sekitar tujuh tahun dengan tinggi sekitar 190 sentimeter dan memiliki mata berwarna putih seperti mutiara.
Meski disebut gajah putih, makhluk itu tidak benar-benar berwarna putih tapi memiliki ciri khas tertentu termasuk kulit yang berwarna merah muda ketika dalam kondisi basah.
“Gajah putih secara historis dihormati oleh raja-raja dan para pemimpin Myanmar yang melihat mereka sebagai simbol kedaulatan negara,” kata Thant Myint-U, sejarahwan Myanmar seperti dilansir Antara.
Tidak jelas di mana gajah terbaru itu akan ditempatkan, meskipun sebagian besar gajah putih Myanmar dibawa ke sebuah tempat di ibukota Naypyidaw.
Secara adat gajah putih dilihat sebagai tanda keberuntungan politik bagi Myanmar, yang akan menyelenggarakan pemilihan umum tersebut.
Sekadar diketahui, dewasa ini populasi gajah liar Asia di Myanmar terancam punah karena aktifitas perburuan dan hilangnya habitat mereka akibat penebangan hutan. (ant/iss/ipg)