Dr Harsono Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur mengatakan, saat ini keluhan yang paling banyak adalah layanan kesehatan, diantaranya Puskesmas. Padahal Puskesmas adalah garda terdepan layanan kesehatan.
“Puskesmas itu desainnya adalah sentra pembangunan kesehatan, 6 pilar pembangunan diantaranya pembangunan kesehatan, pemberdayaan masyakat dan pembangunan kesehatan masyarakat, salah satunya tindakan kuratif,” kata Dr Harsono saat berbincang di Radio Suara Surabaya, Selasa (27/1/2015).
Dia menegaskan Puskesmas punya peran penting dalam upaya promotif dan preventif untuk mencegah masyarakat sakit. “Orang Puskesmas harus ke Posyandu, harus ke rumah-rumah warga untuk memastikan ada jentik atau tidak, harus memastikan masalah gizi Ibu hamil, penimbangan dan lainnya tugas Puskesmas, tugasnya dari dusun ke dusun,” tambahnya.
Tapi dengan perkembangan jaman, kata Dr Harsono, akhirnya Puskesmas jadi tumpuan pengobatan orang sakit, bukan pencegahan. “Kami sadar ini layanan yang dirasakan masyarakat, dan itu penting. Tapi karena semakin tahun penyebaran jumlah kesehatan tidak merata mengakibatkan pelayanan Puskesmas turun,” katanya.
“Beban Puskesmas yang semakin tinggi dan hanya terfokus pada kuratif saja, itu bahaya dan keliru. Yang celaka kesehatan di hilir, yaitu Rumah Sakit, jika diteruskan berapapun biayanya, tidak akan bisa karena semua sakit. Fungsi Puskesmas sudah miring,” tegas Dr Harsono.
Karena itu, saat ini Jawa Timur berupaya untuk menambah dan memeratakan petugas medis di Puskesmas agar Puskesmas bisa menjalankan fungsinya sebagai public health, mengedepankan tugas promotif dan preventif pada masyarakat.
“Mengedukasi masyarakat untuk mencegah penyakit itu perlu, jika tidak maka kita gagal dan pemerintah keliru karena tidak bisa memahamkan masyarakat,” terang Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur. (rst)