Evakuasi badan pesawat Ariasia QZ 8501 di Selat Karimata pada Sabtu (24/1/2015) sempat gagal karena tali untuk mengangkat badan pesawat putus. Selain itu kondisi pesawat sudah hancur melengkung.
Marsma SB Supriyadi Direktur Operasional Basarnas Pusat pada Radio Suara Surabaya mengatakan, pada Minggu (25/1/2015) pagi ini evakuasi badan pesawat akan dilanjutkan kembali termasuk evakuasi jenazah penumpang pesawat.
“Tim baru turun menyelam untuk merangkai tali-tali untuk mengikat badan pesawat dan lifting bag lagi,” kata dia.
Saat ini, lanjut dia, kondisi cuaca juga menudkung dan diharapkan badan pesawat bisa segera terangkat. Karena di dalam kabin pesawat ini kabel-kabel lepas, kursi-kursi dan dasboard pesawat beterbangan.
“Penyelam kesulitan waktu masuk dan membersihkan kabin karena kondisi airnya keruh dengan visibility hanya 1 meter,” ujar dia.
Marsma SB Supriyadi menjelaskan, perlengkapan penyelam seperti kaos tangan dan baju sudah disiapkan sehingga faktor kebersihan juga terjaga.
“Belum dikalkulasi jumlah korban di dalam kabin. Kalau sudah terangkat nanti akan dibersihkan dari lumpur-lumpur dengan menggunakan kompresor. Dalam laut kesulitas karena terbatas waktu tidak boleh menyelam lama-lama. Kalau di darat lebih mudah dan korban bisa dikeluarkan dari dalam badan pesawat,” ungkap dia.
Kata Marsma SB Supriyadi, sedikitnya membutuhkan waktu sehari untuk melakukan penyelaman dalam proses evakuasi. Penyelam turun secara bergantian dan bertahap tiap satu jam sekali. Penyelam harus berhenti sejenak untuk adaptasi supaya tidak kena tekanan udara.” Kalau langsung turun telinga bisa tuli,” tambah dia.
Saat ini ada 73 orang penyelam yang terlibat yakni penyelam gabungan diantaranya dari Marinir. (dwi)