Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan, erupsi Gunung Barujari anak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Provinsi NTB, masih terus berlangsung meskipun dengan intensitas lebih kecil dibandingkan seminggu sebelumnya.
Berdasarkan pos pengamatan PVMBG di Sembalun pada Sabtu (14/11/2015) pukul 11.00 WIB, asap letusan putih kelabu tebal, tinggi sekitar 1.600 m condong ke Barat-Barat Daya. Dari kegempaan tremor menerus, dengan amplitudo maksimum 1-25 mm, dominan 9-10 mm.
“Letusan tertinggi mencapai 2.000 meter dari puncak Gunung Barujari atau sekitar 4.350 m dari permukaan laut. Status masih Waspada (Level II),” ujar Sutopo di Jakarta, Sabtu (14/11/2015).
Dia menjelaskan, lahar panas mengarah ke arah Timur dan utara Gunung Barujari, dan diperkirakan sampai saat ini sudah terjadi penumpukan sebanyak 4,5 juta meter kubik material piroklastik yang dihasilkan sejak erupsi sebelumnya.
Dengan adanya peningkatan volume material hasil erupsi di Danau Segara Anak atau Kaldera Gunung Rinjani tinggi muka air danau naik. Jika terjadi hujan deras di puncak Gunung Rinjani dikhawatirkan dapat menyebabkan banjir di sepanjang Sungai Kokok Putih akiat luapan Danau Segara Anak.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, dengan melakukan aktivitas di Sungai Kokok Putih saat mendung atau hujan di Puncak Rinjani.
Menurut Sutopo, hujan abu jatuh di beberapa desa di bagian barat-barat daya Gunung Rinjani, tetapi belum perlu ada pengungsian. Selain itu Kondisi penerbangan di bandara juga normal.(faz/ipg)