Enam dari tujuh pendaki tewas akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, jalur pendakian Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, berhasil teridentifikasi oleh petugas.
“Sejauh ini, petugas berhasil mengidentifikasi enam dari tujuh korban tewas. Saat ini semua jasad korban sudah terevakuasi dan berada di kamar jenazah RSUD dr Sayidiman Magetan,” ujar Supriono, Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek, di posko induk Operasi SAR musibah pendaki Gunung Lawu, Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, Senin (19/10/2015).
Keenam korban teridentifikasi tersebut, seperti dilansir Antara adalah Rita Septi Nurika (21) warga Paron, Ngawi; Nanang Setya Utma (16) warga Beran, Ngawi; Sumarwan warga Beran, Ngawi (ayah Nanang Setya Utama); Joko Prayitno (31) warga Kebon Jeruk, Jakarta; Kartini (28) warga Jakarta; dan Awang yang belum diketahui asalnya.
Sedangkan satu korban tewas masih belum dapat diidentifikasi karena kondisi jasad yang hangus dan tidak ditemukan kartu identitas.
Supriono juga meluruskan, selain tujuh korban tewas, juga terdapat dua korban kritis akibat luka bakar pada insiden tersebut. Kedua korban kritis tersebut adalah Eko Nurhadi (45) warga Karangjati, Ngawi yang dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya, dan Novi Dwi (14) warga Beran, Ngawi yang dirujuk ke Solo.
“Sebelumnya sempat disebutkan ada tiga korban kritis. Nah, satu dari tiga korban kritis tersebut akhirnya meninggal, sehingga diakumulasikan ke jumlah korban tewas yang menjadi tujuh orang,” katanya.
Ia menjelaskan, secara keseluruhan korban akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu yang ditanganinya mencapai sembilan orang. Dari jumlah tersebut, tujuh korban diketahui tewas dan dua lainnya kritis.
Sementara, keluarga korban tewas sudah berkumpul di sekitar kamar jenazah RSUD dr Sayidiman Magetan. Mereka menunggu proses identifikasi selesai untuk segera membawa pulang anggota keluarganya yang menjadi korban.
“Rumah sakit akan menanggung semua biaya identifikasi dan pengiriman jenazah ke rumah duka. Semua akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Magetan,” ujar Mahatma Direktur RSUD dr Sayidiman Magetan.(ant/iss/ipg)