Kamis, 28 November 2024

Empat Jenazah Korban AirAsia Teridentifikasi

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan

Empat jenazah korban AirAsia QZ8501 berhasil diindentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda jatim). Keempat jenazah ini berlabel B073, bernama Hendra Theodoros, label B074 bernama Jo Indri, B079 bernama Mulya Haddi Kusuma Ranuwidjojo, dan B090 bernama Djoko Satryo Tanoe.

Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Budiyono, Ketua Tim DVI Polda Jatim mengatakan jenazah label B073 teridentifikasi berdasarkan metode primer, analisisnya yaitu pemeriksaan DNA korban dengan pembandingnya ibu kandung korban. Serta diperkuat metode skunder yaitu medis antropologi ada kesamaan usia, tinggi badan dan jenis kelamin.

“Dari temuan metode primer ada kecocokan dan diperkuat metode skunder maka tak terbantahkan Label B073 teridentifikasi bernama Hendra Theodoros, laki-laki berusia 44 tahun, warga Surabaya,” kata Kombes Pol Budiyono, dalam keterangan pers, di crisis center Polda Jatim, Sabtu (7/2/2015).

Budiyono menambahkan, label B074 ini juga teridentifikasi berdasarkan metode primer yaitu analisa DNA dengan pembanding anak kandung korban ada kecocokan. Serta diperkuat temuan medis antropologi ada kesamaan tinggi badan, usia dan jenis kelamin.

“Tim memutuskan label B074 tidak terbantahkan sebagai Jo Indri, perempuan berusia 80 tahun, warga Surabaya,” ujar dia.

Untuk jenazah berlabel B079 teridentifikasi dari analisa gigi sesuai dari pemeriksaan dental radiograf-nya ada kecocokan dengan photo panoramic semasa hidup korban yang masih disimpan oleh pihak keluarga. Serta diperkuat metode skunder berupa properti Id card yaitu SIM dan KTP masih melekat, dan pemeriksaan medis antropologi ada kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan.

“Berdasarkan pemeriksaan metode primer dan skunder, maka tidak terbantahkan lagi label B079 sebagai Mulya Hadi Kusuma Ranuwidjojo, laki-laki berusia 35 tahun, warga Mojokerto,” kata perwira, yang juga menjabat Kabid Dokkes RS. Bhayangkara Polda Jatim Ini.

Jenazah terakhir, yaitu B090, teridentifikasi dari metode primer yaitu berdasarkan analisa gigi korban disandingkan dengan hasil dental radiograf pada jenazah ternyata matching dengan foto panoramik yang dimiliki keluarga semasa korban masih hidup. Identifikasi ini juga diperkuat dengan temuan medis antropologi, kesamaan jenis kelamin, usia, dan tinggi badan, serta temuan properti yang masih melekat pada tubuh jenazah, yaitu KTP dan SIM.

“Dari dua data yaitu pemeriksaan metode primer dan skunder maka jenazah B090 tidak terbantahkan sebagai Djoko Satryo Tanoe Widjaja, laki-laki berusia 45 tahun, warga Surabaya,” ujar dia. (Ica/ riy/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 28 November 2024
27o
Kurs