Fenomena iklim El Nino hampir pasti berlangsung sepanjang musim panas di belahan Bumi utara, meningkatkan peluang hujan lebat di Amerika Serikat bagian selatan dan Amerika Selatan serta membawa panas yang bisa merusak hasil panen tanaman pangan seperti padi di Asia menurut pemrakira cuaca Amerika Serikat.
Dalam laporan bulanan yang dirilis Kamis (14/5/2015), Pusat Prediksi Iklim di Badan Cuaca Nasional Amerika Serikat menyatakan fenomena yang menghangatkan suhu permukaan air laut di Pasifik itu 90 persen berpeluang berlangsung sepanjang musim panas.
Kondisi El Nino akan berlangsung sampai akhir tahun menurut Pusat Prediksi Iklim (Climate Prediction Center/CPC), yang memperkirakan kemungkinan itu 80 persen terjadi.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, laporan CPC menyebutkan bahwa pada awal Mei kondisi El Nino lemah sampai sedang tercermin di sepanjang ekuator Pasifik namun masih ada “ketidakpastian cukup besar” tentang potensi kekuatannya.
“Pasti menimpa kita dan akan tinggal sampai beberapa bulan ke depan,” kata Don Keeney, seorang meteorolog di MDA Weather Services yang berbasis di Maryland seperti dilansir Antara.
El Nino kuat terakhir terjadi tahun 2009-2010 dan menyebabkan lonjakan harga gula, kakao serta gandum.
Laporan CPC membantu membantu harga kakao berjangka bergerak lebih tinggi karena prospek cuaca yang lebih kering di kawasan penghasil kakao Afrika Barat, kata Nick Gentile, mitra pengelola NickJen Capital di New York.
Jika El Nino kuat berkembang maka bisa menyebabkan kondisi yang lebih basah di bagian selatan Amerika Serikat, dari California sampai Texas lalu Florida, kata Jeff Masters, meteorolog Weather Underground.
Hujan yang belakangan terjadi di pusat dan selatan Plains dan sampai mencapai bagian selatan California “bisa dilihat sebagai tinjauan pendahuluan”, tulis Masters dalam blognya.
Tapi, ia melanjutkan, efek El Nino tidak menjamin Golden State bebas kekeringan. “El Nino kuat tahun 1987-1988 membawa musim dingin yang lebih kering dari rata-rata dari California sampai Washington,” tulisnya.
El Nino juga akan mengurangi badai selama Juni sampai November. Namun meski menekan pembentukan badai, El Nino tidak begitu saja mengesampingkan badai kuat, kata Masters menyitir “musim anemik 1992” yang meliputi Badai Andrew yang menimbulkan bencana di Florida Selatan. (ant/dwi)