Sabtu, 23 November 2024

Eksekusi Tak Pasti, Terpidana Menunggu Kepastian Tak Berujung

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Molornya pelaksanaan eksekusi mati pada 10 terpidana mati bagaikan memberikan harapan kosong atau menanti kepastian yang tidak berujung. Begitulah pendapat dari seorang pengamat.

“Di sana sebetulnya sudah dalam kondisi entah kapan mereka akan menjalani eksekusi mati. Padahal dalam hal ini kepastian sangat diperlukan baik dari pihak terpidana atau keluarga. Tapi sekali lagi hanya pihak hukum yang berhak menentukan,” kata Maria Helena Suprapto SPsi Dosen Psikologi Universitas Pelita Harapan (UPH) Surabaya.

Maria Helena juga mengatakan, biasanya jika seseorang dalam kondisi menunggu hukuman mati, dia akan mengalami depresi. “Depresi ini seperti tidak mau makan lagi, kurang atau kebanyakan tidur dan putus asa seperti tidak ada harapan,” kata Maria pada Radio Suara Surabaya.

Sementara itu, menurut Helena, keluarga mereka juga akan merasakan hal yang kurang lebih sama, tidak terima hidup orang tercinta diakhiri dengan cara seperti ini. “Di satu sisi keluarga berharap terpidana mati ini dibebaskan. Tapi di sisi lain mereka merasa itu tidak akan mungkin,” ujar dia.

Sebelum menjalani eksekusi mati, lanjut dia, para terpidana mati memerlukan pendampingan psikologis konselor atau psikolog. Selain itu, keluarga juga harus diberi ketenangan dan membantu mereka agar bisa merelakan.

“Pasti akan timbul traumatis. Kalau namanya itu hukuman mati pasti juga mempengaruhi psikologis terpidana, keluarga dan masyarakat sekitar,” katanya. (dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs