Tidak hanya saat menjelang mudik Lebaran, razia kelengkapan armada bus juga digelar pada hari-hari biasa. Namun, pelanggaran masih saja terjadi.
“Razia itu terus dilakukan. Pada hari-hari biasa, razia kelengkapan armada bus tetap digelar. Apalagi sekarang ini menjelang angkutan mudik Lebaran. Tapi pelanggaran masih saja kami temui dilapangan. Ini keprihatinan kami,” ujar Irvan Wahuyudrajad Plt. Kepala Dishub Surabaya.
Bahkan, lanjut Irvan, pelaksanaan razia seringkali tertutup atau tanpa pemberitahuan, agar armada bus melengkapi armadanya tidak hanya pada saat pelaksanaan razia saja. Tetapi pelanggaran masih saja muncul.
“Padahal kami berharap armada bus dan pengelolanya punya kesadaran sendiri, terkait dengan kelengkapan armadanya,” kata Irvan.
Oleh karena itu, armada bus yang melakukan pelanggaran langsung mendapat sanksi tegas, di antaranya mengusir keluar bus tanpa penumpang dari terminal, atau langsung menilang pelanggar yang memang melakukan pelanggaran berat dilaksanakan untuk memberikan efek jera.
“Sanksi yang kami jatuhkan sejatinya untuk membangkitkan kesadaran awak bus untuk melengkapi kendaraannya sesuai prosedur. Tetapi justru sanksi itu sepertinya tidak membuat pelanggarnya jera,” tegas Irvan Wahyudrajad.
Sementara itu, May Ronald Kepala UPTD Terminal Purabaya, Bungurasih Sidoarjo menengarai pelanggaran yang dilakukan armada bus, tidak lepas dari upaya kejar setoran.
“Kejar setoran. Mereka berharap setoran besar, dari jumlah penumpang yang banyak, tetapi mengabaikan keselamatan serta hak-hak dari penumpang. Kemudian mereka melanggar, dengan harapan tidak ketahuan. Ini yang selalu terjadi,” papar May Ronald pada suarasurabaya.net, Senin (6/7/2015).(tok/iss/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
