Direktur Tiga Rumah Sakit di Jatim Diganti

Pemerintah Jawa Timur lakukan mutasi bagi 8 pejabat eselon II. Digelar di Gedung Negara Grahadi, mutasi kali ini juga diisi oleh beberapa pejabat yang sebelumnya masih eselon III. Beberapa posisi yang sebelumnya lowong juga diisi dalam mutasi kali ini.

Jabatan lowong yang diisi di antaranya adalah Kepala Biro Administrasi Perekonomian dijabat oleh Jumadi, yang merupakan mantan Kepala Bidang Ekonomi pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Timur. Kemudian Kepala Biro Kesra dijabat oleh Siti Surahmi yang sebelumnya menjabat Kepala Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-undangan pada biro Hukum.

Sedangkan Wakil Direktur Keuangan dan Umum RSU dr Soetomo yang awalnya juga kosong kini dijabat oleh dr Endang Damayanti, mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Pemerintah Jawa Timur.

Selain itu juga Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan dijabat Supratomo yang merupakan mantan kepala Biro Humas dan Protokol. Supratomo menggantikan Sugeng Riyono yang kini mendekam di rutan kelas I Porong. Kemudian Ardi Prasetyawan yang sebelumnya menjabat staf ahli bidang ekonomi sekarang menjabat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdangangan (Disperindag).

Ardi menduduki posisi sebagai kepala Disperindag menggantikan Warno Hari Sasono yang telah memasuki masa purna tugas akhir Oktober lalu.

Selain itu juga ada nama mantan Wakil Direktur Pelayanan Medik RSU dr Soetomo, dr Kohar Harry Santoso yang kini dilantik menjabat sebagai Direktur RSU Soedono Madiun. Sedangkan mantan Direktur RS Soedono Madiun dr Sasongko menjabat sebagai Direktur RS Haji Surabaya menggantikan dr Restu yang kini mengisi jabatan baru sebagai Direktur RS Saiful Anwar (RSSA) Malang menggantikan dr Budi Rahayu yang telah pensiun.

“Dengan mutasi ini, kini ada empat jabatan yang kosong yakni kepala Biro Humas dan Protokol, kemudian satu jabatan Wadir di RSU dr Soetomo dan dua jabatan Wadir di RSSA Malang,” kata dia.

Untuk mengisi empat jabatan ini, Pemerintah Provisnsi Jawa Timur segera melakukan proses lelang yang terbuka bagi para pejabat eselon III untuk bisa naik jabatan. (fik/ipg)