Noboru Nomura, Konsul Jenderal Jepang yang bertugas di Kota Pahlawan, Surabaya akan dipindah tugaskan ke Bali pada 20 Maret 2015. Karena itu, Nomura bermaksud untuk berpamitan kepada warga Surabaya, yang menurutnya selalu ramah.
Nomura mengungkapkan dengan berat hati ia harus meninggalkan Kota Surabaya dan sangat ingin kembali ke Surabaya saat musim liburan.
“Kesan saya di Surabaya, banyak suka duka. Orang surabaya sangat ramah tamah, saya akan merindukannya. Saya sangat berterima kasih kepada masyarakat surabaya. Saya berharap Surabaya ini tetap Suroboyo,” kata Nomura saat berkunjung dan mengudara di Radio Suara Surabaya, Selasa (10/3/2015).
Dengan Bahasa Indonesia berlogat Jepang yang terbilang fasih, Nomura bercerita bagaimana ia mengenal stafnya di Kantor Konjen Jepang. Mereka semua, katanya, bersedia membantunya bahkan di hari libur. Ia juga mengenang bagaimana di kantor itu tidak ada perbedaan antara staf Jepang dan staf Indonesia. “Semua teman,” ujarnya.
Nomura mengaku menemukan hal-hal unik dari orang-orang yang ia temui. Pernah suatu kali saat ia bertugas ke daerah pedesaan, ia menanyakan jarak tempuh tempat yang ia tuju kepada salah satu warga desa. Jawaban yang ia dapat membuatnya terkesan.
“Saya tanya saya mau ke tempat A, misalnya. Berapa menit? Nah, jawabannya sebatas rokok ini habis Anda bisa sampai. Mungkin itu sekitar sepuluh menit atau dua menit, tapi jawabannya seperti itu. Ucapan seperti ini, kayaknya merasa bagaimana ya. Merasa enak begitu. Ini yang tidak kami dapat, informasi seperti itu, di daerah lain,” katanya mengenang masa lalu.
Nomura adalah Konsul Jenderal Jepang di Surabaya yang telah bertugas di Surabaya selama tiga periode. Pertama kali pada periode 1983-1986; periode 2000-2003; dan terakhir periode 2012-2015.
Nomura menempuh kuliah sarjananya di Program Studi Hubungan Internasional Fisip Universitas Indonesia tahun 1973 dan lulus tahun 1978. Nomura mengklaim dirinya adalah satu-satunya orang Jepang dengan gelar doktorandus.(den/ipg)
Teks Foto:
– Noboru Nomura, Konjen Jepang di Surabaya saat berada di Radio Suara Surabaya.
Foto: Hamim Arifin suarasurabaya.net