Diklat Kader, Generasi Muda LDII Tidak Boleh Bodoh

Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa timur, Sabtu (21/2/2015) gelar diklat kader yang diikuti sekitar 200 generasi muda LDII dari seluruh Jawa Timur. Diklat kali ini digelar di aula pesantren Sabilurrosyidin kantor DPW LDII Jawa timur.

“Generasi muda bangsa ini, termasuk generasi muda LDII tidak boleh bodoh. Generasi muda LDII harus cerdas, mandiri dan memberikan manfaat bagi bangsa, nagara dan agamanya. Oleh karena itu, dari diklat kader yang dihadiri sekurangnya 200 generasi muda LDII dari seluruh Jawa timur ini, nantinya dapat diterapkan, dipraktekkan dan menjadi generasi-generasi muda yang hebat,” kata Chris Wanto Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Provinsi Jawa Timur.

Kebodohan, lanjut Chris Wanto adalah musuh utama generasi muda yang harus dibasmi, diberantas dan tidak boleh ada. “Sehingga generasi muda memiliki kemampuan, untuk memajukan negara serta agamanya. Ini penting dipahami oleh segenap pemuda dan generasi muda LDII,” kata Chris Wanto.

Ketika di beberapa negara luar, umat Islam menjadi lebih radikal, hal itu disebabkan karena ketidaktahuan akan provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak menghendaki terciptanya perdamaian dan kerukunan hidup bersama antar umat beragama.

“Itu tentunya tidak kita kehendaki. Justru LDII bersama dengan segenap elemen bangsa termasuk di antaranya dengan TNI dan Polri ingin bahu membahu menciptakan kerukunan, perdamaian di negeri ini. Oleh karen itu kembali kami tegaskan bahwa generasi muda Indonesia dan generasi muda LDII tidak boleh bodoh,” kata Chris Wanto.

Selain diikuti sekurangnya 200 peserta usia di bawah 25 tahun, diklat kader LDII DPW Jawa timur, hingga Minggu (22/2/2015) juga dihadiri Letnan Kolonel M. Rifai Wakil Kepala Pembinaan Mental Daerah Militer (Wakabintaldam) V Brawijaya mewakili Pangdam V Brawijaya, segenap jajaran Muspika Gayungan, pengurus LDII Surabaya serta LDII Jawa timur.(tok/fik)