Rahmad Subagio Kepala Kanwil Dirjen Bea Cukai Jawa Timur mengatakan, di luar negeri, trenggiling digunakan sebagai bahan campuran kosmetik, obat-obatan dan narkoba jenis sabu-sabu.
Berdasarkan catatan dan informasi yang didapat pihak kepolisian, permintaan trenggiling dari luar negeri cukup tinggi.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus penyelundupan trenggiling yang akan dikirim ke Singapura ini,” kata Rahmad kepada wartawan, Rabu (8/7/2015).
Rahmad Subagio mengungkapkan, trenggiling kalau di Indonesia lebih banyak ditemukan daerah Sumatera dan Kalimantan. Tapi, sampai sekarang masih dilakukan penyelidikan dan penyidikan.
Saat ini pemilik dan asal muasal trenggiling tersebut belum diketahui. Petugas KPPBC Bandara Juanda, baru berhasil mengamankan Kadek, pembuat dan pengurus surat kepabean trenggiling selundupan tersebut.
Sekadar diketahui, Petugas Kantor Pengawasan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Bandara Juanda berhasil menggagalkan penyelundupan 455 trenggiling yang akan dikirim ke Singapura, Sabtu (2/5/2015) lalu.
Temuan ini berdasarkan laporan PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) di gudang cargo Bandara Internasional Juanda yang mencurigai adanya barang yang akan di-ekspor tidak sesuai dengan pemberitahuan kepabean atau dokumen.(bry/iss/ipg)