Deden Agustian (19) salah seorang warga Desa Japanan Lor, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto kehilangan uang sebesar hampir Rp20 juta karena diduga dihipnotis melalui percakapan telepon.
Kejadian bermula ketika Deden mendapatkan informasi melalui telepon kalau dirinya menjadi pemenang undian sebesar Rp7 juta.
“Jadi tadi pagi adik saya mendapatkan konfirmasi melalui telepon yang mengatakan bahwa dia menang undian sebesar Rp7 juta. Orang yang pertama kali telepon itu suaranya perempuan, namun lebih lanjutnya dialihkan ke laki-laki,” kata Eko kakak ipar Deden kepada suarasurabaya.net, Selasa (17/3/2015).
Lanjut Eko, berdasarkan keterangan Deden, laki-laki yang menelepon adiknya itu mengaku bernama Cornelius. Deden diminta oleh Cornelius untuk melakukan transfer ke rekeningnya dengan alasan sebagai biaya administrasi.
“Awalnya dia transfer sebesar Rp9 juta, kemudian transfer Rp9 juta lagi. Setelah itu, adik saya ini masih melakukan transfer lagi ke rekening Cornelius yang beralamat di salah satu bank di Surabaya sebesar Rp1 juta dan membeli lima voucher seharga Rp100.000,” terang dia.
Eko mengatakan, dirinya sudah merasakan firasat yang tidak enak mengenai tingkah laku adiknya ini seharian. Eko curiga, pasalnya Deden tiba-tiba meminta uang kepadanya dengan alasan sebagai biaya tambahan untuk beli voucher.
“Bukan kebiasaan adik saya meminta uang. Saya tahu persis dia bukan orang yang mudah meminta uang kepada orang lain. Biasanya, kalau minta pun tidak pernah to the point, namun kali ini dia langsung minta begitu saja,” imbuhnya.
Deden baru menyadari dirinya ditipu setelah Eko sang kakak iparnya ini membentak dan tetap bersikukuh tidak mau memberikan uang kepadanya. Deden beserta keluarga langsung melaporkan hal ini ke Polrestabes Surabaya untuk dilakukan proses investigasi atas kasus ini.
“Masih menunggu proses, kami disuruh menyerahkan bukti transfer,” pungkasnya. (dop/ipg)