Sabtu, 23 November 2024

Di Depan Peti Jenazah, Petrus Bacakan Cerita untuk Sahabatnya

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Petrus Maximus sahabat almarhum Grayson Herbert Linaksita membacakan cerita di depan peti jenazah. Foto: Totok suarasurabaya.net

Setelah peti jenazah Grayson Herbert Linaksita, 11 tahun, korban penumpang AirAsia QZ8501 rute penerbangan Surabaya-Singapura, Jumat (2/1/2014) ditempatkan di bagian tengah ruang persemayaman, keluarga, kerabat dan teman langsung berkumpul memanjatkan doa.

Lalu, para kerabat ini berkumpul di deretan kursi yang sebelumnya memang dipersiapkan untuk menunggu kerabat lainnya datang. Sebagian besar di antara mereka para perempuan yang tidak lain adalah kerabat dekat keluarga Grayson Herbert Linaksita.

Seorang anak, usia belasan tahun, mengenakan celana pendek warna gelap, serta kaos bermotif garis kuning dan biru, sambil membawa selembar kertas putih melangkah maju di depan peti jenazah Grayson Herbert Linaksita yang berwarna coklat.

Dengan nada lirih, Petrus Maximus yang ternyata adalah teman dan sahabat Grayson semasa hidup, membacaan cerita yang ditulisnya sendiri. Sepintas, dari kertas putih yang dibacanya, Petrus menyatakan senang dan gembiranya berteman dengan Grayson.

Melihat itu, deretan kerabat dan sanak keluarga Grayson Herbert Linaksita tak kuasa menahan tangis. Demikian juga dengan Petrus Maximus. Saat membacakan cerita yang ditulisnya sendiri tentang Grayson sahabatnya yang jadi satu diantara korban AirAsia QZ8501 penerbangan Surabaya-Singapura itu, ia pun berlinang air mata.

Sayangnya, Petrus menolak diwawancarai, dan langsung berkumpul dengan kerabat Grayson yang juga dalam suasana berduka mendalam. Sementara itu, dari informasi yang berhasil dihimpun suarasurabaya.net, jenazah Grayson Herbert Linaksita masih harus menunggu kerabat lain yang belum datang di tempat persemayaman rumah duka Adi Jasa, Surabaya, Jumat (2/1/2015) ini.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs