Jumat, 22 November 2024

Demi Perhiasan, Seorang Cucu Tega Membunuh Neneknya

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan
AKBP Arnapi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya (kanan) menunjukkan barang bukti dan tersangka. Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Kasus penemuan jenazah wanita tua yang ditemukan tanpa identitas, Selasa (13/1/2015) di Kawasan Kedung Cowek Surabaya mendapat mendapat titik terang.

Jenazah yang ditemukan dalam posisi tertelungkup di pinggir jalan sekitar 200 meter dari pintu keluar Pintu Tol Tanjung Perak, diketahui bernama Khalimah (77) warga Jl. Sedati Agung, Sidoarjo. Korban diketahui dibunuh oleh Yoni Al Farisi (19), warga Perumahan Griya Asri Kalitengah, Tanggulangin, Sidoarjo, yang tidak lain adalah cucunya sendiri.

AKBP Arnapi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengatakan, setelah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan beberapa saksi, anggota Satreskrim akhirnya mampu mengungkap penemuan jenazah di dekat pintu keluar Tol Tanjung Perak. Anggota langsung melakukan penangkapan terhadap tersangka.

“Pelakunya adalah cucunya sendiri,” kata AKBP Arnapi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak kepada wartawan, Rabu (14/1/2015).

Dia menjelaskan, peristiwa ini berawal pada Senin (12/1/2015), sore. Saat itu tersangka yang berprofesi sebagai sopir angkot mengajak neneknya jalan-jalan dan mengajaknya makan bakso. Korban kemudian diajak Faris mengambil mobil angkot.

Kemudian mereka berdua meluncur ke tol Waru. Sebelum masuk tol, tersangka sempat memberikan lima butir pil vitamin C ke korban. Tubuh korban menjadi lemas karena efek vitamin yang melibihi dosis tersebut.

Sebelum exit tol Satelit, tersangka menghentikan angkotnya, kemudian memukul dada, pelipis mata kiri korban. Dan yang terakhir mencekik leher korban.

Tersangka kemudian menuju pintu Tol Perak, dan membuang tubuh korban pada malam hari. Setelah membuang tubuh korban, tersangka pulang ke rumahnya.

“Cara tersangka membuang tubuh korban menimbulkan banyak tanda tanya. Posisi badan Kalimah terlihat sangat rapi. Sandalnya pun ditata sangat rapi sehingga membuat polisi curiga,” kata dia.

Sesampainya tiba di rumah, kata Arnapi, ibu tersangka, kalang kabut karena ibunya tidak kunjung pulang ke rumah. Ibu tersangka juga bertanya kepada Faris, karena dia orang terakhir bersama Kalimah. “Tetapi tersangka beralasan bahwa neneknya pulang sendiri saat bersama dia,” ujarnya.

Arnapi juga menjelaskan, kabar penemuan jenazah tanpa identitas, akhirnya terdengar oleh keluarga korban. Keluarga akhirnya mengecek ke kamar jenazah. Dan ternyata benar jenazah tanpa identitas tersebut adalah Kalimah.

Setelah dilakukan penyelidikan, kata dia, kecurigaan mengarah ke cucu korban. Dan ternyata benar, Faris tak bisa mengelak saat polisi mematahkan semua alibi Faris.

Sementara hasil introgasi, tersangka nekat melakukan pembunuhan tersebut untuk mendapatkan perhiasan dan uang neneknya. Setelah membunuh neneknya, tersangka langsung melepas dua cincin dan gelang emas serta mengambil uang Rp 90 ribu milik neneknya.

Perhiasan tersebut kemudian dijual kepada Subiantoro (40) di Jalan Gajah Mada, dengan harga Rp1,8 Juta. (wak/rst)

Teks Foto:
– AKBP Arnapi Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya (kanan) saat mengintrogasi tersangka.
Foto: Wakhid suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs