Kepada calon pembeli yang ingin melihat-hat dagangannya, sejumlah pedagang pakaian bekas di kawasan Jl. Gembong, tidak lupa mengingatkan agar memarkirkan kendaraannya.
“Daripada bikin macet nanti malah kita yang digusur-gusur lagi. Kita biasanya mengingatkan calon pembeli. Kalau sudah mulai milih-milih belanjaan, kita ingatkan untuk parkir sepeda motornya,” kata Suhairi.
Suhairi yang berjualan aneka pakaian bekas itu, menggelar dagangannya sejak sekitar pukul 9.00 wib setiap hari, kecuali Minggu. Yang membuat kawasan Gembong menjadi padat dan merambat itu bukan cuma pedagangnya. Tetapi calon pembeli juga.
“Biasanya kalau sudah milih-milih gitu, lupa. Sepeda motor diparkir depan lapak. Ini bikin repot. Makanya kita pedagang ni serba repot. Diingatkan untuk parkir, ternyata belum belanja. Kalau tidka diingatkan, jalannya nanti sempit,” tukas Suhairi.
Pantauan suarasurabaya.net, Rabu (27/5/2015) disepanjang kawasan Jl. Gembong sampai dengan kawasan Jl. Kapasari, memang dipenuhi aneka pedagang barang-barang bekas.
Mulai dari pakaian, hingga barang-barang keperluan sehari-hari. Dan untuk memantau agar pedagang tidak sampai meluber kebadan jalan, Satpol PP terlihat berjaga-jaga diujung-ujung jalan.
Sesekali arus lalu lintas dari kawasan Jl. Kapasari setelah traffic light menuju kawasan Jl. Gembong, tersendat lantaran ada angkutan umum yang tiba-tiba berhenti di kiri jalan untuk menurunkan atau mengangkut penumpang. Tetapi setelahnya lancar kembali.(tok)
NOW ON AIR SSFM 100
