Tim DVI Polda Jawa Timur terus melakukan proses pengungkapan identitas korban jatuhnya pesawat Airasia secara marathon.
Irjen Anas Yusuf, Kepala Polda Jawa Timur mengatakan pada Rabu (7/1/2015) sebanyak delapan jenazah kembali berhasil diidentifikasi. Dengan tambahan tersebut, saat ini total jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi mencapai 24 jenazah.
“Yang masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara masih 16, mudah-mudahan bisa kembali cepat dilakukan identifikasi,” kata Anas Yusuf.
Sementara itu, Komisaris Besar Polisi Budiyono, Kabidokes Polda Jawa Timur merinci , delapan jenazah yang kali ini berhasil teridentifikasi masing-masing adalah :
1. label jenazah B 007.
Diketahui bernama Ratri Sri Andriyani, 30 tahun, pemandu wisata, asal Surabaya. Jenazah ini diketahui berdasarkan metode primer DNA terdapat kecocokan dengan pembanding ayah kandung. Selain itu juga pemeriksaan sekunder medis yang diperkuat dengan adanya properti berupa ikat pinggang, dan celana jins biru ukuran jumbo XXXL “Yang bersangkutan memang diketahui bertubuh gendut,” kata Budiyono.
2. label jenazah B 010.
Diketahui bernama Ruth Natalia Made Puspitasari, 26 tahun, asal Blitar. Jenazah ini dikenali menggunakan metode pemeriksaan primer terhadap DNA jenazah yang terdapat kecocokan dengan pembanding ayah kandung. Selain itu pemeriksaan gigi juga menunjukkan kecocokkan antara data ante mortem dan post mortem.
3. label jenazah B 011,
Diketahui bernama Jou Christine Yuanita, 62 tahu, warga Surabaya. Jenazah ini dikenali dengan menggunakan metode primer DNA yang sangat cocok dengan DNA dari sampel sisir yang didapatkan dari rumah yang bersangkutan.
4. label jenazah B 012.
Diketahui bernama Soetikno Sia, 60 tahun, warga Surabaya. Jenazah ini diketahui dengan metode primer DNA korban yang sangat identik dari DNA yang diambil dari sikat gigi pribadi dari yang bersangkutan.
5. label jenazah B 023.
Diketahui bernama Rudy Soetjipto, 54 tahu, warga Malang. Jenazah ini dikenali dengan metode primer yang ditemukan kecocokan antara data ante mortem dan post mortem pada gigi dan sidik jari.
6. label jenazah B 017.
Diketahui bernama Nico Giovai, 17 tahun, warga Surabaya. Jenazah ini dikenali berdasarkan metode identifikasi primer sidik jari yang diperkuat dari rekam medis gigi dan diperkuat dengan properti berupa kaos kuning, sepatu dan kaos kaki yang masih menempel di tubuh jenazah.
7. label jenazah B 014.
Diketahui bernama Indah Juliangsih, 44 tahun, warga Surabaya. Jenazah ini dikenali menggunakan metode identifikasi primer kecocokan data gigi yang diketahui dari post mortem dan ante mortem dan adaya properti berupa kalung dengan liontin bertuliskan huruf “L”.
8. label jenazah B 032.
Diketahui bernama Stephanie Yulianto, 14 tahun, warga Probolinggo, Jenazah ini dikenali berdasarkan metode identifikasi primer dari data temuan kesamaan gigi antara ante mortem dan post mortem. (fik/rst)