Dari sembilan terpidana mati, Mary Jane Veloso terpidana asal Filipina ternyata tak ikut untuk dibawa ke lapangan tembak Limus Buntu untuk dieksekusi.
Mengutip dari sumber CNN Indonesia di lokasi eksekusi, Mary batal dieksekusi karena atasannya ditangkap dan akan ditindaklanjuti sebagai saksi.
“Mary Jane tidak jadi dibawa, karena bosnya ditangkap dan dia dijadikan saksi,” kata sumber itu pada CNN Indonesia, Rabu (29/4/2015) dini hari.
Apabila sesuai jadwal, eksekusi akan digelar pada Rabu (29/1) pukul 00.00 WIB. Lokasi eksekusi, menurut sumber CNN Indonesia, nantinya bakal mengambil tempat di area bekas LP Limus Buntu yang telah menjadi lapangan tembak.
Di Limus Buntu, sembilan tiang telah disiapkan untuk tiap terpidana mati. Limus Buntu adalah sebuah lapangan berbentuk segi empat, dengan dinding bata tua yang tingginya hanya berkisar satu meter. Lapangan tersebut digunakan polisi untuk latihan menembak.
Mereka yang dieksekusi yakni empat warga Nigeria, Jamiu Owolabi Abashin yang lebih dikenal sebagai Raheem Agbage Salami, Okwudili Oyatanze, Martin Anderson, dan Silvester Obiekwe Nwolise.
Ada pula Rodrigo Gularte dari Brasil, dan Zainal Abidin dari Indonesia. Selanjutnya, duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. (cnn/fik)