Bachtiar Kurniawan Koordinator Kaukus Muda Muhammadiyah mengatakan, salah satu agenda muktamar ke 47 Muhammadiyah di Makassar sudah selesai yakni pemilihan 13 pimpinan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
“Muktamarin sudah berproses memilih nahkoda baru Muhammadiyah secara tertib, sejuk dan nyaman. Hasilnya juga bisa diterima oleh semua pihak secara damai dan gembira. Berdasarkan tradisi, yang memperoleh suara terbanyak menjadi ketua Umum PP Muhammadiyah. Haedar Nashir yang memperoleh suara terbanyak sudah selayaknya menjadi ketum PP Muhammadiyah untuk periode 2015-2020,” ujar Bachtiar, Kamis (6/8/2015).
Dia mengatakan, moral politik itu harus dijaga, karena tradisi itu sudah ada sejak hasil muktamar 1985, 1990, 1995, 2000, 2005 dan 2010. Figur yang memperoleh suara terbanyak dipercaya sebagai Ketua Umum.
Menurut Bachtiar, tantangan Muhammdiyah ke depan semakin kompleks.
Setidaknya ada 3 peran sekaligus yang harus dimainkan Muhammadiyah. Pertama adalah peran kemanusiaan global. Muhammadiyah harus semakin progresif berkontribusi memberikan karya terbaiknya untuk peradaban global. Mengangkat citra Islam Indonesia yang sejuk, indah dan damai. Muhammadiyah harus mampu menjadi bagian dari problem solver dunia misalnya dalam hal mengatasi konflik antar bangsa, suku dan golongan, problem kemanusiaan seperti kesehatan, bencana, kemiskinan dan kelaparan.
Kedua, Muhammadiyah tidak boleh mengendurkan langkah untuk tetap berkiprah pada level negara atau bangsa. Peran kebangsaan Muhammadiyah agar semakin ditingkatkan untuk menjadi penentu arah dari perjalanan bangsa.
Ketiga, Muhammadiyah seyogyanya memegang teguh spirit keberpihakan kepada orang miskin yang menjadi peran vital gerakan ini. Al maun harus selalu menjadi napas pergerakan.
“Untuk itu kaukus muda berharap PP Muhammadiyah yang terpilih harus mampu bekerja bersama, bersinergi, saling melengkapi. Mungkin dengan tantangan dan keinginan Muhammadiyah ke depan, jika seandainya Pimpinan terpilih menganggap membutuhkan dukungan tambahan tim yang harus membantu yang terpilih sebagai pengurus PP, maka kami dari kaukus muda berharap penambahan PP ke depan harus jelas kriteria dan kualifikasinya. Jangan asal comot orang. Penambahan juga seyogyanya memperhatian basis dukungan suara, basis dukungan suara secara moril dan fatsun politik layak untuk diperhatikan jika melakukan penambahan,” pungkasnya.(faz/ipg)