Tim “Disaster Victim Identification” (DVI) Polres Magetan kesulitan mengidentifikasi satu pendaki tewas akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu pada jalur pendakian Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang masih tersisa.
Aris Eko anggota tim DVI Polres Magetan mengatakan, hingga tengah malam ini, tim DVI belum berhasil mengetahui identitas korban.
“Masih ada satu pendaki tewas akibat musibah Gunung Lawu yang belum teridentifikasi. Hal itu karena minimnya data pendukung,” ujar Aris Eko kepada wartawan di Magetan seperti dilansir Antara.
Menurut dia, para petugas menghadapi kendala minimnya data “ante mortem” dan “post mortem” korban, selain belum bisa dipadukannya data “ante mortem” dan “post mortem” korban.
Kendala lainnya adalah kondisi jenazah korban yang hangus dan rusak akibat terbakar sehingga sulit dikenali ciri-ciri fisiknya.
Aris Eko menjelaskan, untuk mengungkap identitas pendaki tewas yang tersisa ini, tim DVI sudah mengambil sampel DNA korban untuk kemudian dikirim ke Puslabfor Polri Cabang Jawa Timur untuk ditindaklanjuti.
Tim SAR mendapat laporan bahwa Minggu (18/10/2015) siang terdapat sembilan pendaki menjadi korban kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, tepatnya di antara pos 3 dan 4 jalur pendakian Cemoro Sewu.
Dari jumlah itu, tujuh korban diketahui tewas dan dua lainnya kritis. Petugas juga telah berhasil mengidentifikasi enam dari tujuh korban tewas.
Keenam korban teridentifikasi adalah Sumarwan warga Beran, Ngawi; Nanang Setya Utama (16) warga Beran, Ngawi (anak Sumarwan); Rita Septi Hurika (21) warga Paron, Ngawi (keponakan Sumarwan); Awang Feri ferdika warga Karangasri, Ngawi (pacar Rita Septi); Joko Prayitno (31) warga Kebun Jeruk, Jakarta; dan Kartini (28) warga Jakarta.
Selain itu, ada dua korban kritis yakni, Eko Nurhadi (45) warga Karangjati, Ngawi yang dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya, dan Novi Dwi (14) warga Beran, Ngawi yang dirujuk ke Solo.
Adapun, korban kritis Novi Dwi adalah anak perempaun dari korban tewas Sumarwan dan korban kritis Eko keponakan dari korban tewas Sumarwan.
Hingga Selasa (20/10/2015) dini hari, ketujuh jenazah pendaki masih berada di posko DVI Operasi SAR musibah pendaki Gunung Lawu di RSUD dr Sayidiman Magetan.
Jenazah korban akan diserahkan kepada keluarga setelah dirilis koordinator operasi AKBP Johanson Simamora Kapolres Magetan. (ant/dwi)