DPRD Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (3/11/2015) menggelar rapat paripurna istimewa berbahasa Madura dan kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-485 Kabupaten Pamekasan.
Semua pembicara, mulai dari pemandu acara, pimpinan sidang, hingga sambutan-sambutan dalam acara itu menggunakan Bahasa Madura.
“Selain karena memperingati Hari Jadi Kabupaten Pamekasan, rapat paripurna istimewa berbahasa Madura tadi, juga sebagai upaya untuk melestarikan Bahasa Madura,” kata Halili Ketua DPRD seusai rapat seperti dilansir Antara.
Achmad Syafii Adik kandung Bupati Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, Bahasa Madura kini terancam punah, karena banyak keluarga yang tidak lagi mengajarkan anak-anaknya berbahasa Madura.
Jika hal itu dibiarkan terjadi, dan tidak ada upaya dari pemerintah dan wakil rakyat untuk melestarikan kembali Bahasa Madura, maka dirinya khawatir Bahasa Madura akan benar-benar punah.
Tidak hanya Ketua DPRD, Achmad Syafii Bupati Pamekasan juga mengaku, penggunaan Bahasa Madura di kalangan masyarakat Madura, termasuk di lingkungan Pemkab Pamekasan juga mulai jarang digunakan.
“Kami khawatir 10 tahun ke depan Bahasa Madura ini mulai punah,” kata Syafii.
Oleh karenannya, ia meminta agar Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporabud) Pamekasan membuat program terpadu khusus untuk pengembangan Bahasa Madura.
Selain bahasa, semua ciri khas tentang Madura juga digunakan dalam rapat paripurna bertema “Papanggiyen Paripurna Agung DPRD Kabupaten Pamekasan Anggidan Ngemudih Areh Daddinah Mekkasen se Kapeng 485 Tahun 2015”.
Antara lain semua peserta rapat dan undangan menggunakan batik tulis Madura dan udeng Madura.
Iskandar Budayawan Pamekasan berharap, upaya pemerintah untuk melestarikan Bahasa Madura tidak hanya pada saat ada kegiataan kenegaan, akan tetapi harus lebih meluas dan melibatkan berbagai pihak.
“Kalau upaya mempertahankan Bahasa Madura ini hanya pada saat ada kegiatan seperti ini, rasanya kurang maksimal. Hemat saya, perlu menggandengan semua pihak. Baik lembaga pendidikan, maupun perguruan tinggi di Pamekasan ini,” katanya. (ant/dwi/rst)