Para dokter baru, lulusan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD), beramai-ramai mencurahkan isi hatinya dengan tagar #dokterinternsipindonesia di Twitter, Senin (29/6/2015). Bahkan, tagar ini sempat menduduki trending topic Indonesia dan menjadi bahan bagi meme internet.
“Kami punya ijazah, sertifikat kompetensi, dan surat tanda registrasi dokter. Tapi, mau mengabdi saja dipersulit #dokterinternsipindonesia,” tulis @aninditahapsari, Senin malam.
Keluhan yang mereka utarakan adalah lamanya waktu menunggu “daftar antre” agar bisa mengikuti program internsip yang diwajibkan oleh pemerintah. Fitriana Wardhani melalui akun @nanawardhani menulis, “Tdk mslah jika lulusan dkter diwajibkan internsip. Yg miris adlah hrus nunggu 9 bulan tnpa kewenngan utk praktik.”
Melalui tweet Poundra Adhisatya, disinyalir macetnya program wajib ini karena kurangnya wahana atau tempat internsip. “Internsip diwajibkan bagi kami, namun wahana tidak mampu disediakan. Terus gimana?” tulis @poundradhisatya.
Para dokter baru yang diwakili dr. Aldilas A.N. @aldeetropolis, mengakui program ini memiliki tujuan yang baik. “Program #dokterinternsipIndonesia ini program yg cukup mulia tujuannya : memeratakan distribusi dokter ke seluruh penjuru Indonesia,” tulisnya.
Namun, lamanya antrean juga dinilai sangat merugikan. “Jarak pengumuman ukmmp-internsip hampir 8 bulan, umur udah banyak, kerja formal juga blm bisa,” tulis @irakymardya.
Kepada Joko Widodo Presiden RI, mereka juga meminta kejelasan dana dan sistem program yang wajib dilaksanakan selama satu tahun ini. “Mhn maaf pak @jokowi klo mmg pelaksanaan #dokterinternsipindonesia diharuskan, dana& sistem hrs jelas spy tdk ditelantarkan seperti ini,” tulis @dienashlihati.
Menanggapi hal ini Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia melalui akun twitternya, @PBIDI, menulis, “Semua permasalahan dokter internsip segera di email ke [email protected].”
Kondisi yang dialami para dokter tersebut juga memantik perhatian Dede Yusuf, politisi Partai Demokrat sekaligus Ketua Komisi IX DPR RI. “Info dr kemkes, BHD mulai bln mei akn diberikan per bulan. Bukan per 3 bln lagi,” ungkapnya lewat akun @dedeyusuf_1.(iss/ipg)