Senin, 25 November 2024

Cuaca Ekstrem, Nelayan Tulungagung Libur Melaut

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan

Sejumlah nelayan di Pantai Popoh, Kabupaten Tulungagung, Jatim, memilih tidak melaut sementara waktu. Hal ini untuk mengantisipasi badai dan ombak tinggi di tengah laut.

Ahmad, seorang nelayan, mengatakan selama bulan Februari nelayan sulit memprediksi cuaca. “Berangkat mungkin langit cerah, tapi begitu keluar area lepas pantai, cuaca bisa berubah dengan cepat,” katanya, Selasa (10/2/2015).

Sudah sepekan ini Ahmad menambatkan perahunya di dermaga pelabuhan Popoh. Aktivitasnya saat ini lebih banyak dia gunakan untuk membetulkan kerusakan ataupun sekedar membersihkan perahu, dibantu anak dan saudaranya.

Kesibukan serupa dilakukan Basroni, nelayan lain yang terlihat sedang membetulkan jaring tarik sepanjang satu kilometer di sisi dermaga.

Basroni dan beberapa awak nelayan lain mengaku hanya berani beraktivitas di sekitar pantai, atau bahkan beralih pekerjaan sementara dengan menjadi buruh tani ataupun kuli bangunan.

“Selain berisiko, saat cuaca ekstrem seperti ini biasanya ikan bersembunyi di laut dalam. Mubazir juga kalau nekat,” kata Basroni seperti dilansir Antara.

Sunaryo, Sekteraris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tulungagung mengatakan, berdasarkan perkiraan cuaca dan pantauan BPBD provinsi, cuaca ekstrem masih kerap terjadi. Selain menyebabkan banyak pohon tumbang, kerusakan juga terjadi pada sejumlah bangunan rumah penduduk, sekolah ataupun fasilitas umum lainnya.

“Perkiraan cuaca ekstrem ini masih terus terjadi hingga akhir Februari. Kami imbau agar masyarakat waspada. Untuk nelayan, sebaiknya jangan melaut dulu. Berbahaya,” kata Sunaryo.(ant/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs