Sabtu (31/1/2015) tepat hari ke-35, tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim), telah mengidentifikasi empat korban AirAsia QZ8501. Empat jenasah ini diberi kode B058, B059, B060 dan B061, teridentifikasi berdasarkan DNA.
“Keempatnya teridentifikasi berdasarkan metode primer DNA didukung metode sekunder berupa property,” kata Komisaris Besar Polisi (Kombes. Pol) Budiyono Kabid Dokkes Polda Jatim, dalam keterangan pers di crisis center, Sabtu (31/1/2015).
Budiyono menjelaskan, jenasah berlabel B058 teridentifikasi atas nama Nanang Priyo Widodo, laki-laki berusia 44 tahun, asal Malang. Nanang diidentifikasi dari analisa DNA yang dibandingkan dengan anak kandung korban. Selain itu diperkuat dengan metode sekunder properti, berupa cincin kawin bertuliskan Tyas, nama istrinya.
Identitas Nanang diperkuat property seperti KTP dan SIM, juga ciri antropologis, yakni kesamaan jenis kelamin dan tinggi badan. Data tambahan lainnya didapat dari analisis CCTV
Untuk jenasah berlabel B059, Budiyono menjelaskan, bernama Indah Nurwatie, perempuan, 31 tahun, warga Malang, Indonesia.
Identifikasinya lewat DNA dengan pembanding orang tua kandungnya. Identifikasi dengan metode primer gigi juga cocok dengan data ante mortem korban semasa hidup.
Jenasah berlabel B060 teridentifikasi bernama Adrian Fernando, laki-lagi, berusia 13 tahun, warga Surabay. Identitas korban didapatkan lewat analisis dengan pembanding ibu kandungnya. Diperkuat juga oleh data medis antropologi berupa kesamaan, usia, tinggi badan, jenis kelamin, serta properti dari pengamatan CCTV. “Ada kecocokan. Baju warna merah yang digunakan korban bertuliskan Ben10 Aliens Force,” kata Budiyono.
Kemudian yang terakhir, jenasah berlabeh B061 juga teridentifikasi dari DNA dengan pembanding ayah korban. Jenasah ini diidentifikasi bernama Viona Florensa Abraham, perempuan, berusia 19 tahun, warga Maluku, Indonesia
Dengan teridentifikasinya keempat jenazah, maka totalnya sudah 64 yang sudah diketahui namanya dan diserahkan pada keluarga, untuk sisanya 12 lagi saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh tim DVI. (Ica/ riy)