Sabtu, 23 November 2024

Cegah DBD, Risma Ajak Warganya Basmi Sarang Nyamuk

Laporan oleh Wakhid Muqodam
Bagikan
Apel PSN di Balaikota Surabaya dipimpin langsung oleh Tri Rismaharini Walikota Surabaya, dan diikuti siswa, Camat, Lurah, LKMK, dan seluruh PNS Pemkot Surabaya. Foto: Humas Pemkot Surabaya untuk suarasurabaya.net

Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus meningkat di berbagai daerah khususnya Jawa Timur, membuat semua pihak termasuk Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya mengambil langkah pencegahan.

Guna menekan jumlah kasus DBD di Surabaya, Minggu (1/2/2015) Pemkot Surabaya menggelar apel gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Taman Surya Balaikota Surabaya.

Dalam apel tersebut dipimpin langsung oleh Tri Rismaharini Walikota Surabaya, dan diikuti siswa, Camat, Lurah, LKMK dan seluruh PNS Pemkot Surabaya.

Tri Rismaharini mengimbau pada seluruh peserta apel dan seluruh elemen masyarakat Surabaya untuk selalu melakukan pemantauan pada tempat-tempat sarang nyamuk dan melalukan pemberantasan penyakit DBD melalui PSN.

Tidak hanya di Balaikota Surabaya, di seluruh wilayah Surabaya juga dilakukan kerja bakti serentak untuk memberantas sarang nyamuk.

Dalam sambutannya Risma mengatakan, sebagai kader PSN memiliki tanggung jawab untuk bisa menjaga keluarga lain agar tidak terserang DBD. Gerakan ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, sebagai kader PSN misalnya bumantik dan wamantik untuk terus mengingatkan secara rutin kepada keluarga, teman dan tetangga tentang bahayanya DBD.

“Mari bersama-sama Pemkot Surabaya untuk menyukseskan gerakan PSN dengan selalu melakukan kerja bakti di lingkungan masing-masing. Misalnya seminggu sekali membersihkan saluran air, mengubur barang-barang bekas, menutup tempat penampungan air, rutin menguras bak mandi dan melakukan pemantaun,” kata Risma, Minggu (1/2/2015).

Dia menambahkan, DBD tidak hanya dapat terserang di rumah saja. Melainkan bisa di tempat lain seperti sekolah. Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh siswa dan guru untuk melakukan 4 M plus yaitu Menguras, Mengubur, Menutup dan Memantau. Risma juga berpesan kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemkot untuk melakukan pemantauan.

“Luangkan waktu setengah jam saja untuk melakukan pemantauan. Saya banyak menemukan masih banyak tempat yang bisa dijadikan sarang nyamuk di kantor-kantor SKPD. Apabila ditemukan jentik nyamuk segera dilakukan tindakan. Jika sampai ada korban nantinya kita sendiri yang rugi,” ujarnya.

Risma juga menegaskan, cukup satu korban meninggal akibat kasus DBD di Surabaya. Melalui gerakan PSN bisa mewujudkan Surabaya bebas dari DBD. Sehingga, tidak ada lagi warga Surabaya yang meninggal karena DBD.

“Gerakan PSN ini tidak hanya menyelamatkan satu nyawa saja, melainkan nyawa seluruh keluarga Surabaya. Jika kasus DBD bisa ditekan dan turun di Surabaya, secara otomatis warga Surabaya sehat dan sejahtera,” kata Walikota. (wak/dwi)

Teks Foto:
– Siswa pemantau jentik mendapat bagian obat abate dari Dinkes secara gratis saat apel PSN di Balaikota Surabaya.
Foto: Humas Pemkot Surabaya untuk suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs