Menyambut pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, sejatinya buah lokal Indonesia sudah banyak yang mengantongi sertifikasi nasional maupun internasional. Namun demikian keberadaan buah-buah bersertifikasi ini ternyata kurang dikenali masyarakat luas. Sehingga keberadaannya tidak diketahui dan tidak diunggulkan di pasaran.
“Kami punya catatannya, bahwa ada banyak buah produk lokal Indonesia yang sejatiya memang sudah bersertifikasi. Bahkan sertifikasi itu tidak hanya ditingkat nasional, tetapi beberapa di antaranya bahkan sudah bersertifikasi internasional. Sayangnya memang tidak banyak diketahui masyarakat, sehingga tidak menjadi produk unggulan di pasaran buah,” kata Abdullah Muchibuddin Direktur PT Puspa Agro Jawa Timur, Sabtu (28/2/2015).
Dengan diberlakukannya MEA, lanjut Muchibuddin, sertifikasi yang menjadi satu di antara parameter atau ukuran untuk produk-produk buah, awalnya memang dianggap sebagai hambatan bagi produsen buah lokal. “Namun demikian, kami terus meyakinkan pada produsen bahwa itu perlu dilakukan. Sertifikasi itu wajib dilakukan, agar produk buah lokal bisa bersaing di pasar bebas,” kata Muchibuddin.
Petani atau produsen buah lokal kemudian melakukan sertifikasi. Bahkan beberapa produsen sengaja melakukan sertifikasi secara internasional dan berhasil. Tetapi itu kemudian menjadi kurang menggembirakan lantaran masyarakat sebagai konsumen tidak melihat sertifikasi itu menjadi satu di antara pembeda produk.
“Masyarakat tidak memahami bahwa sertifikasi itu sangat penting. Sehingga produsen kemudian memilih tidak perlu mensertifikasikan produknya, karena tanpa sertifikasi produk yang dihasilkan tetap dibeli masyarakat. Ini merepotkan juga. Secara perlahan kami terus yakinkan produsen bahwa sertifikasi tetap perlu, demi memenangkan persaingan di MEA,” kata Muchibuddin.
Oleh karena itu, setifikasi diwajibkan kepada produsen buah, agar masyarakat mengetahui bahwa produk-produk buah lokal tersebut sudah sejajar dengan buah impor. “Produsen kami yakinkan bahwa dengan sertifikasi itu, artinya produk mereka sejajar dengan produk sejenis dari negara lain. Dan ini yang terus kami konsentrasikan,” kata Abdullah.(tok/fik)