Brush With Danger, film action karya Livi Zheng sutradara asal Blitar, Jawa Timur yang digarap di Hollywood, Amerika Serikat, akan diputar serentak di bioskop Indonesia pada 26 November 2015.
“Semoga Brush With Danger diterima di Indonesia dan banyak penggemarnya,” kata Livi Zheng saat berkunjung ke Suara Surabaya, Sabtu (24/10/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Livi mengaku sangat ingin membuat film di Indonesia. “Sebenarnya saya suka film komedi, tapi sepertinya masih film action,” kata sutradara yang tengah menyelesaikan film ketiganya di Amerika Serikat ini.
Menurutnya, Indonesia memiliki banyak talent di film action, tapi belum terekspos di dunia. “Aktor laga Indonesia yang saat ini mulai terkenal di dunia, sebenarnya sudah ada sejak dulu, tapi baru ter-discover sekarang,” kata perempuan yang juga menjadi aktris ini.
Livi berpesan bagi para sutradara muda Indonesia agar tidak mengabaikan pendidikan dan terus menambah pengalaman dari pembuatan film yang sudah ada. “Gak bisa langsung. Perbanyak experience di set. Ambil semua kesempatan yang ada,” katanya.
Film Brush With Danger menceritakan tentang Alice Qiang dan Ken Qiang, dua orang kakak-beradik dari Asia yang juga imigran gelap di Amerika, yang terlibat dalam dunia kriminal yang penuh bahaya.
Alice yang seorang pelukis dan Ken yang seorang petarung, datang ke Amerika dengan menumpang kapal kargo ke Seattle, Washington. Sebagai tuna wisma dan tuna karya, keduanya bertahan hidup dengan menjual lukisan dan mempertontonkan jurus-jurus bela diri di jalanan.
Justus Sullivan, seorang pemilik galeri seni, melihat bakat Alice dan menolong mereka berdua. Tapi siapa sangka, jika sebenarnya Sullivan memiliki maksud terselubung dengan memaksa Alice memalsukan sebuah lukisan klasik karya Van Gogh.(iss/ipg)