Berawal dari melihat kebiasaan warga masyarakat yang membakar sampah dedaunan dan kemudian menyisakan sampah sisa pembakaran, lahirlah ide membuat Briket Sampah Organik.
Briket Sampah Organik dibuat dengan menggunakan bahan dasar sisa pembakaran sampah daun yang sebelumnya memang sudah dibakar sedemikian rupa kemudian diolah menjadi briket alternatif.
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pakel Kecamatan Bareng, Jombang, yang membuat briket alternatif itu.
Dengan proses yang sederhana sampah organik, seperti dedaunan yang sebelumnya memang dipilah sedemikian rupa kemudian dilakukan pembakaran serta proses pengeringan agar sampah menjadi briket.
Sebelum dicetak, serbuk arang sampah organik yang berasal dari sisa dedaunan itu dicampur dengan lem agar bisa dicetak serta memiliki ketebalan tertentu.
Kemudian menggunakan cetakan terbuat dari potongan pipa plastik PVC, serbuk arang yang sudah dicampur lem dicetak sedemikian rupa, dan dikeringkan.
Sudarmaji Kepala Desa Pakel, Kecamatan Bareng, Jombang menegaskan bahwa temuan para mahasiswa tersebut sangat diminati masyarakat.
“Selain karena memang memberikan manfaat, juga jadi solusi untuk mengurangi tumpukan sampah sisa pembakaran yang sebelumnya tidak tahu mau dikemanakan. Ini sangat solutif,” terang Sudarmaji.
Sementara itu ditambahkan N. Indra Humas Untag Surabaya bahwa kegiatan KKN di Jombang ini wajib diikuti oleh para mahasiswa yang memang sudah waktunya memilih KKN untuk persiapan penulisan skripsi.
“Beberapa mata kuliah wajib, termasuk KKN ini harus diikuti mahasiswa sebelum mulai mengikuti ujian skripsi. Dan yang ini ada sekitar 39 mahasiswa yang berhasil membuat Briket Alternatif Berbahan Sampah Organik,” terang Indra saat ditemui suarasurabaya.net, Selasa (8/9/2015).(tok/ipg)