Bikers Punya Aturan Tak Boleh Arogan

Usai melakukan apel dan Ikrar bersama Bikers Jempolan Anti Kekerasan (Bijak) se-Gerbang Kertasusila di Pagoda Kenpark, Kenjeran, Surabaya, para bikers berbuka bersama.

Para Bikers ini sebenarnya mempunyai aturan yang berlaku untuk semua club bikers di Indonesia.

Di semua club bikers terdapat aturan baik tertulis maupun tak tertulis, bahwa setiap bikers tidak boleh arogan. Apalagi sampai melakukan kekerasan.

Eddy Gunawan ketua Sidoarjo Pulsar Owner Team (SPORT) mengatakan, bahkan di dalam ADART club ada aturan yang tidak memperbolehkan arogansi anggota.

“Kita ada sanksi. Siapa pun anggota yang terlibat arogansi atau kekerasan akan mendapatkan sanksi yang tegas,” ujarnya kepada suarasurabaya.net.

Tidak hanya larangan arogansi, Eddy juga menyebutkan setiap anggota wajib menghormati masyarakat pengguna jalan.

“Karena kita kan juga anggota masyarakat,” katanya.

Dia juga menambahkan, “dalam aturan kami itu sangat menjunjung tinggi asas Pancasila”.

Para bikers ini juga tidak segarang penampilan mereka. Bikers punya rasa kepedulian antar anggota di dalam club, juga antar club. Mereka seringkali bersilaturahmi satu dengan lainnya.

Rizky Kebi Jabrik anggota Beciro Bikers Club (BBC) mengatakan, seringkali ketika touring ke luar kota mereka bersilaturahmi dengan club motor lainnya.

Bila di jalan para bikers berpapasan, ada salam khusus sebagai simbol silaturahmi.

“Salamnya membunyikan bel dua kali, atau mengacungkan jempol. Di mana saja, seringnya pas berpapasan,” ujarnya.

Ada kurang lebih 350 club bikers se-Gerbang Kertasusila yang hadir dalam apel tersebut. Jumlah yang datang diperkirakan mencapai 5.000 orang. (den/dwi)

Teks Foto:
– Bikers melakuan freestyle di Pagoda Kenpark dalam rangkaian acara Apel Bijak.
Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net