Jumat, 22 November 2024

Berlebihan Buku Pelajaran Agama Islam Dikaitkan Dengan Radikalisme

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

M. Nuh mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) di era pemerintahan SBY mengatakan, terlalu berlebihan kalau penarikan buku pelajaran agama Islam dan budi pekerti kurikulum 2013 dikaitkan dengan penyebaran paham ISIS dan radikalisme.

Penafsiran yang keliru terhadap buku pelajaran agama untuk kelas 11 setara dengan SMA karena dibaca sepotong-sepotong dan tidak secara utuh.

Kata Moh Nuh, yang dihubungi suarasurabaya.net melalui ponselnya pada Jumat (27/3/2015) mengatakan, ada kelompok yang memperbolekan membunuh kaum musrik adalah bagian cerita dari pemahaman beberapa mahdzab yang berkembang waktu itu.

Jika dibaca secara lengkap akan diperoleh penjelasan bahwa paham seperti itu salah. Karena sejatinya sendi-sendi keislaman adalah rahmatan lil alamin.

Jangankan pada sesama manusia terhadap binatangpun Islam mengajarkan harus dikasihi, kata Nuh.

Bagi M. Nuh tidak masalah jika buku pelajaran agama Islam dan budi pekerti itu akan dicabut asal alasannya tidak mengada-ada.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anis Baswedan menarik buku pelajaran agama Islam dan budi pekerti ini dengan dalih mengajarkan paham radikalisme. Buku yang sebenaranya belum diedarkan itu, ditemukan di daerah Jombang, Sidoarjo dan Surabaya. (jos/dwi/rst)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs