Marsekal Pertama TNI Angkatan Udara Bambang Supriyadi Direktur Operasional Basarnas menganalisa, kalau pesawat AirAsia QZ8501, rute Surabaya-Singapura, saat mengalami lost contact diperkirakan meledak.
“Ekor pesawat sudah ketemu, kemudian banyak bagian dari serpihan badan pesawat juga ketemu. Semua kondisinya berantakan, dimungkinkan pesawat jatuh dalam kondisi meledak,” kata Supriyadi dalam keterangan pers, di Posko Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin (12/1/2015).
Supriyadi mengungkapkan, dalam analisanya dikuatkan berdasarkan saksi mata dari nelayan saat melaut mencari ikan. Kalau melihat ada sebuah pesawat seperti terbang rendah, kemudian terbang naik lagi, setelah itu tidak terdengar lagi di perairan laut bebas.
Selain itu, masih kata Supriyadi, ada saksi mata lainnya melihat pesawat jatuh ke laut dan menyuarakan ledakan. Nah, dari keterangan dan informasi tersebut itulah, pesawat AirAsia diperkirakan jatuh dan meledak.
“Seperti balon yang kena hantaman air bisa meledak, jadinya pesawat hancur,” ujar dia.
Supriyadi menambahkan, bukan hanya itu saja, burik sisi sebelah kiri juga pecah berkeping-keping, itu tandanya ada tekanan. Bukan hanya tubrukan dengan air, tapi ada tekanan karena dari ketinggian terus jatuh ke laut.
“Hal itulah yang menjadi pesawat AirAsia meledak dan hancur bercerai-berai,” tegas dia.(riy/ipg)