Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memasang papan tanda bahaya tanah longsor di 50 lokasi memasuki musim hujan 2015.
“Pada 2015, dalam mengantisipasi tanah longsor ada beberapa hal yang didukung Pemda DIY, salah satunya pemasangan papan tanda bahaya tanah longsor di 50 titik,” kata Dewanto Dwipoyono Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bantul di Bantul seperti dilansir Antara.
Menurut dia, pemasangan 50 titik papan tanda bahaya tanah longsor tersebut tersebar di 16 desa dalam enam kecamatan. Pemasangan papan sebagian sudah dilaksanakan pada awal musim hujan ini.
Ia mengatakan, papan tanda bahaya tanah longsor ini merupakan penanganan baru oleh pemerintah dalam mengurangi risiko bencana tanah longsor akibat guyuran hujan terus menerus yang dimungkinkan terjadi pada musim hujan.
“Sebelumnya kan belum ada papan tanda bahaya longsor, terutama di lereng-lereng perbukitan yang rawan longsor. Sebagian sudah dipasang, sehingga ditargetkan seluruhnya (50 lokasi) dapat terpasang pada November 2015,” katanya.
Dewanto mengatakan, dengan adanya papan tanda bahaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat maupun forum pengurangan risiko bencana (FPRB) masing-masing desa ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
“Rambu-rambu tanda bahaya itu dipasang di kawasan yang rawan tanah longsor, sehingga warga akan mengetahui ketika memasuki zona rawan longsor, dan selalu waspada ketika hujan deras,” kata Dewanto.
Menurut dia, pemasangan papan bahaya tanah longsor di 50 titik tersebut sebenarnya kalau dilihat dari wilayah Bantul yang potensi longsor masih kurang, mengingat sesuai hasil kajian jumlah titik rawan longsor di 16 desa tersebut lebih dari sebanyak itu.
“Kalau dihitung titik-titik rawan longsor, lebih banyak, namun papan diprioritaskan di daerah rawan longsor yang terdapat pemukiman, kemudian tepi jalan maupun lereng perbukitan yang paling rawan longsor,” katanya. (ant/dwi)