Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur minta masyarakat yang ada di kaki Gunung Lawu dan Gunung Arjuno mewaspadai potensi banjir bandang. Kewaspadaan harus ditingkatkan karena data yang dimiliki BPBD menunjukkan jika banyak material di atas dua gunung itu sangat rawan terbawa saat hujan tiba.
“Sisa-sisa kebakaran di dua gunung itu sangat rawan tersapu banjir dan mengancam terjadinya banjir bandang,” kata Sudharmawan, Kepala BPBD Jawa Timur, di sela-sela penyerahan evaluasi akuntabilitas kinerja SKPD Jawa Timur di Grahadi, Kamis (3/12/2015).
Menurut dia, masyarakat di kaki Gunung Lawu yang perlu waspada adalah kawasan di sekitar Magetan dan Ngawi. Sementara untuk kaki gunung Arjuno adalah di daerah Pasuruan serta Malang.
“Kawasan Situbondo juga harus waspada karena hutan jati di daerah itu juga barus saja terbakar,” kata Sudharmawan.
Pemerintah kabupaten yang berpotensi diterjang banjir longsor juga telah dikumpulkan untuk segera membuat rencana kontigensi sehingga jika terjadi hujan lebat bisa langsung siap untuk mengantisipasinya.
Selain potensi banjir bandang, bencana longsor juga tetap harus diwaspadai khususnya di 22 kabupaten di Jawa Timur yang memiliki kawasan perbukitan dan pegunungan.
Sementara itu, untuk ancaman banjir dari luapan sungai, diprediksi tidak akan terjadi karena hampir seluruh sungai yang ada di Jawa Timur saat ini sudah siap untuk menampung luapan air hujan.
“Bengawan Solo bahkan sejak tahun lalu sudah tidak banjir. Sedangkan sungai yang lain kondisinya juga sudah siap,” kata dia. (fik/dop)