Minggu, 19 Januari 2025
Tambahan Dana Infrastruktur

Bandara Malang Segera Layani Penerbangan Malam

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Bandara Abdul Rahman Saleh, Malang. Foto : Portalkbr.com

Pemerintah Jawa Timur mendapatkan anggaran tambahan khusus sebesar Rp1,2 triliun untuk pembangunan infrastruktur transportasi. Dana ini, diambilkan dari pos Kementerian Perhubungan melalui perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Ini merupakan dana tambahan untuk pembangunan lima proyek revitalisasi bandara dan pelabuhan di Jawa Timur,” kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, Rabu (4/2/2015).

Menurut Soekarwo, pembangunan lima proyek revitalisasi itu diantaranya adalah double track Mantingan-Madiun; lapangan terbang Bawean, dua tambahan kapal perintis di Paciran, dermaga dua di Probolinggo serta penyediaan instrument learning system di Bandara Abdurrahman Saleh, Malang.

“Anggaran sudah ada, dan tinggal dimasukkan pada APBN Perubahan nanti, sehingga, tahun ini sejumlah pengerjaan bisa dimulai,” kata Pakde Karwo, julukan Soekarwo.

Menurut dia, revitalisasi terhadap sejumlah sektor transportasi ini memang sangat mendesak. Dia mencontohkan, volume penumpang di bandara maupun pelabuhan juga semakin padat dan cenderung over load.

Bandara Abdurrahman Saleh yang berada di Malang misalnya, saat ini hanya mampu beroperasi selama 10 jam, dari pukul 07.00 WIB-17.00 WIB. Penyebabnya, peralatan instrument learning system yang diperlukan untuk penerbangan malam hari belum ada. Sehingga, sejumlah rute khusus belum bisa dilayani.

“Banyak maskapai tidak bisa masuk ke Bandara Abdurrahman Saleh. Bahkan Garuda Indonesia dan Lion Air juga tidak bisa terbang malam. Padahal Malang Raya banyak ekportir yang membutuhkan sarana itu,” kata dia.

Selain instrument learning system, landasan pacu atau run way di bandara milik TNI Angkatan Udara tersebut juga relatif pendek. Yakni hanya 2300 meter. Sehingga untuk pesawat berukuran besar sulit untuk bisa masuk.

“Kita usulkan untuk segera memperpanjang run way di Malang minimal harus 2500 meter,” kata dia.

Khusus Abdurrahman Saleh ini, Jawa Timur juga mengusulkan untuk bisa mengambilalih pengelolaan. Usulan bahkan juga sudah disampaikan langsung ke Iknaius Jonan Menteri Perhubungan dalam pertemuan yang digelar di Jakarta Selasa (3/2/2015).

Sementara itu, selain memperpanjang Abdurrahman Saleh, pemerintah Jawa Timur juga berencana untuk segera membangun run way baru. “Sekarang sudah dilakukan DED (Detil Engineering Design). Investor juga sudah ada. Kalau tidak salah dari Korea. Pokoknya, kami ingin 2018 sudah selesai,” kata dia.

Khusus untuk elevated Gubeng-Juanda, pengerjaannya akan menjadi tanggung jawab Kementrian Perhubungan. Sehingga Pemerintah Jawa Timur tidak akan mengeluarkan anggaran sama sekali. Kecuali hanya penyediaan lahan 4000 hektare (Ha) yang disiapkan bersama PT Jasamarga. (fik/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
30o
Kurs