Heru Nugroho Sekretaris Jenderal Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mempertanyakan antusiasme DPR yang sangat menginginkan Arema dan Persebaya bermain pada kompetisi QNB League (Indonesia Super League/ISL) 2015.
“Saya heran kok mereka begitu ngotot walaupun sudah dijelaskan berkali-kali bahwa dua tim itu bermasalah dan BOPI ingin berupaya menegakkan asas profesionalisme dalam industri olahraga nasional,” kata Heru di Jakarta, Selasa (7/4/2015) seperti dilansir Antara.
Antusiasme anggota DPR ini terlihat ketika Komisi X DPR RI menggelar rapat kerja bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, kemarin (6/4), yang di antaranya menghasilkan rekomendasi Arema dan Persebaya tetap bisa mengikuti kompetisi yang sudah mulai 4 April lalu.
Rekomendasi itu diembeli syarat andai kedua klub asal Jawa Timur itu menyelesaikan persyaratan legalitas klub yang dipermasalahkan oleh BOPI dalam tenggat waktu hingga tengah musim 2015.
Padahal 1 April lalu BOPI telah memutuskan Arema dan Persebaya tidak direkomendasikan bermain di QNB League 2015 karena bermasalah dalam legalitas kepemilikan klub yang didaku oleh dua pihak.
“Ada apa sih sebenarnya?” kata Heru.
Arema dan Persebaya sendiri tidak menghiraukan keputusan BOPI dan tetap bertanding pada laga perdana kompetisi.
Arema yang tidak mendapatkan rekomendasi BOPI tetap berlaga melawan Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (4/4/2015) yang berakhir imbang 4-4.
Sehari setelahnya, giliran Persebaya yang menggelar laga melawan Mitra Kukar, Minggu (5/4/2015), di Stadion Bung Tomo dengan menang 1-0.
Pucuk Pimpinan Manajemen PT Liga Joko Driyono mengatakan kompetisi tidak mungkin dijalankan dengan 16 klub karena sudah menjadwalkan pertandingan untuk 18 klub.
Dia mengatakan jadwal tersebut sulit diubah sehingga kompetisi QNB League tetap berjalan dengan 18 klub. (ant/dop/ipg)