Sabtu, 23 November 2024

BNPT Pecahkan Rekor Dunia Sosialiasi Pencegahan Terorisme di Hari Kesaktian Pancasila

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Saud Usman Nasution (tengah) saat menerima penghargaan rekor Muri. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Upaya terus menerus dan tidak mengenal lelah yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam pencegahan terorisme berbuah rekor dunia.

Bertempat di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/10/2015), Komjen (Pol) Drs Saud Usman Nasutian Kepala BNPT menerima langsung piagam rekor dunia itu dari Jaya Suprana Ketua Yayasan Museum Rekor Indonesia (MURI).

Selain Kepala BNPT, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Gubernur DKI Jakarta dan Zainal Musaffa Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) juga mendapatkan penghargaan yang sama.

“Penghargaan ini membuat kami dari BNPT semakin bersemangat untuk terus menjaga ideologi Pancasila. Karena Pancasila adalah konsensus nasional yang menaungi segenap perbedaan yang ada di tengah masyarakat. Pancasila dalam sejarah bangsa menjadi senjata perekat ampuh bagi bangsa ini. Penghargaan rekor dunia adalah satu sarana, tapi yang terpenting bagaimana kita bisa
terus mensosialisasikan anti teorisme dan menjaga ibukota Jakarta dan seluruh bangsa Indonesia,” ujar Saud Usman Nasution kepala BNPT.

Rekor dunia ini didapat dari pelaksanaan sosialisasi pencegahan terorisme di kalangan SLTA se-DKI Jakarta. Bersama FKPT di Jakarta, BNPT melibatkan 7200 siswa dari 180 SLTA se-DKI Jakarta. Kegiatan sosialisasi itu dilaksanakan selama satu bulan dari 3 September 2015 dan ditutup 1 Oktober 2015.

Komjen Saud menambahkan sosialisasi pencegahan terorisme di kalangan generasi muda, khususnya pelajar adalah upaya untuk membentuk generasi muda yang tangguh dalam menghadapi “serangan” paham kekerasan dan terorisme.

Selain itu, Komjen Saud khawatir atas banyaknya fenomena yang merongrong ideologi Pancasila. Jika di era sebelumnya rongrongan terhadap Pancasila dibungkus dalam persoalan politik dan ideologi, sebagaimana yang terjadi pada tahun 1965. Sementara di era reformasi ini rongrongan terhadap ideologi Pancasila justru dibungkus dalam kemasan agama.

“Karena itu, sosialisasi tentang bahaya terorisme yang dilakukan secara maraton ini adalah jawaban atas bahaya itu. Khusus untuk kegiatan ini, sosialisasi secara massif dilakukan dengan menggandeng sejumlah pihak dan melibatkan sebanyak 180 sekolah. Kenapa sosialisasi? Supaya semuanya mulai peduli dan paham bahaya terorisme, karena keinginan pelaku teorisme tidak
akan surut sepanjang tidak tercapai keinginannya yaitu mendirikan negara Islam,” ungkap Komjen Saud.

Djarot Saiful Hidayat Wakil Gubernur DKI Jakarta mengungkapkan bahwa sosialisasi ini sangat positif untuk mencegah bahaya terorisme dan menjaga Jakarta. Ia bahkan berjanji akan memberikan dukungan penuh agar program sosialisasi pencegahan terorisme lebih digalakkan lagi, tidak hanya di 180
SLTA, tapi seluruh SLTA dan lembaga pendidikan lainnya di Jakarta.

“Targetnya, semua sekolah yang  ada di Ibukota akan diedukasi lewat sosialisasi ini. Pelajar dan generasi muda yang memang harus diprioritaskan, tapi para guru juga harus diikutkan sosialisasi yang sama soal bahaya terorisme ini. Karena guru adalah elemen terpenting dalam kegiatan belajar mengajar. Guru pulalah yang memiliki waktu paling intens bersama para anak didiknya,” terang Djarot.

Jaya Suprana Ketua Yayasan MURI memberikan acungan jempol terhadap sosialisasi pencegahan terorisme yang dilakukan BNPT dan FKPT DKI Jakarta. Menurutnya, terorisme memang harus diberangus dari muka bumi, karena terorisme adalah momok bagi umat manusia.

“Saya baru pulang dari Suriah. Negara yang dulu memiliki peradaban tinggi seperti yang di Aleppo kini hancur akibat oleh terorisme. Jadi sosialisasi ini sangat positif dan harus diteruskan. Dan ini adalah yang terbesar, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, makanya rekor itu bukan rekor MURI, tapi rekor dunia dalam sosialisasi pencegahan terorisme yang melibatkan 7200 orang,” pungkasnya.(faz/dop)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs