Sabtu, 23 November 2024

BNPB Minta Penanganan Kali Lamong Jadi Prioritas

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Banjir akibat luapan Kali Lamong telah memakan tiga korban jiwa. Dua pelajar dan seorang pekerja swasta itu bahkan telah dimakamkan di Dusun Kajar, Desa Gadingwatu, Kecamatan Menganti, Gresik, Sabtu (7/2/2015) pagi. Haruskah ada korban jiwa lagi di tahun-tahun yang akan datang?

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa Banjir Kali Lamong telah merendam 29 desa yang ada di Kecamatan Benjeng, Cerme, dan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam siaran persnya, mengatakan, banjir tersebut telah menyebabkan 1.245 rumah dan 1.520 kepala keluarga terdampak. Tidak hanya itu, sawah milik warga dengan luas 378 hektare juga terendam air bah.

Pantauan BNPB hingga saat ini masih ada sebagian daerah yang terendam banjir dengan ketinggian 30 hingga 60 sentimeter. “Kali Lamong ini selalu banjir setiap tahunnya. Perlu segera penanganan sungainya agar banjir tak berulang,” katanya.

Selain kali Lamong, BNPB juga menunjukkan data banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara yang merendam tujuh desa, Jumat (6/2/2015) sore. Desa yang terendam antara lain desa Tolitehuyu, Monas, Juriati, Mokonow, Tudi , Pilohuata dan Monano.

Sutopo mengungkapkan, penyebab banjir bandang yang terjadi di Gorontalo utara itu adalah kondisi geomorfologi wilayah setempat yang memang rawan banjir. Hingga kini ketinggian di wilayah yang terdampak masih mencapai 50 hingga 150 cm. Sebanyak 513 rumah dan 2.208 jiwa terdampak banjir. (den/fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs